Thursday, April 12, 2018

Soal HOTS dan PISA dengan Menggunakan Model Waterfall


SOAL HOTS DAN PISA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL

Berdasarkan gambar di atas, menurut referensi Pressma bahwa Waterfall Model
dimulai dari analysis, design, code, dan test.


1.        analysis
Langkah awal yang dilakukan dalam Waterfall Model yaitu menganalisis terlebih dahulu. Ketika teori gambar di atas menggambarkan menganalisis untuk membangun software. Maka dalam proses belajar mengajar di kelas, tahap analisis ini merupakan langkah awal seorang guru untuk menentukan langkah selanjutnya. Hal yang akan dilakukan oleh guru sudah seharusnya di awali analisis terlebih dahulu.

Saat ini soal yang biasanya di berikan seorang guru kepada siswanya adalah soal-soal yang hanya mengharuskan siswa untuk mengingat dan memanggil ulang informasi yang telah di sampaikan seorang guru, sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata. Siswa selama ini belum terbiasa untuk menganalisis, merefleksi, memberi argumen, menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan, dan selama ini siswa belum dilatih untuk memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kemampuan berfikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk mengingat atau mengulang. Dengan demikian dibutuhkan soal HOTS yang memacu siswa untuk berfikir tingkat tinggi, yang akan membekali siswa untuk dapat hidup di abad 21 yang penuh dengan persaingan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan peserta didik untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
2.        Design
Setelah guru tahap pertama sudah dilakukan guru dengan baik, maka selanjutnya ialah design. Dalam hal ini guru akan membuat desain soal yang berdasarkan analisis yang sudah dilakukan sebelumnya.

Dalam membuat soal Hots diperlukan untuk mendesainnya terlebih dahulu
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS
1)      Menganalisa KD yang dapat dibuatkan soal HOTS
KD :         Menyajikan hasil pe-ngamatan tentang hasil-hasil kebudaya-an dan pikiran ma- syarakat Indonesia pada masa Praaksara, masa Hindu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, dan politik yang masih hidup dalam ma-syarakat sekarang.

2)      Menyusun Kisi-Kisi Soal
No.
Kompetensi
Dasar
Materi
Stimulus
Indikator Soal
Rumusan
Soal
No Soal
1
Menyajikan hasil pe-ngamatan tentang hasil-hasil kebudaya-an dan pikiran ma-syarakat Indonesia pada masa Praaksara, masa Hindu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, dan politik yang masih hidup dalam ma-syarakat sekarang.
-    Posisi suatu negara dan kaitannya dengan Iklim
-    Teks
-    Menganalisis keter-kaitan antara letak astronomis dan geografis dengan musim dan hu-bungan dengan negara lain

Ø  Menyebutkan waktu kedatangan musim semi dan dingin
1


3)      Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal.
1.      Heni merupakan mahasiswi Universitas Lampung yang berencana mengadakan field trip ke beberapan negara di dunia, yaitu pada field trip ke-1 kunjungan akan dilakukan ke beberapa negara di eropa (Prancis, jerman, itali), dan pada field trip ke-2 kunjungan akan dilakukan ke beberapa negara bagian di australia (new south wales dan victoria). Field trip tersebut akan diadakan di tahun 2018. Pada field trip ke-1 mahasiswa akan di berangkatkan pada saat negara tujuan sedang  berlangsung musim semi, dan pada field trip ke-2 mahasiswa akan diberangkatkan pada saat negara tujuan sedang berlangsung musim dingin. Kapankah waktu yang tepat untuk keberangkatan field trip ke-1 dan field trip ke-2?

Alasan: Untuk menjawab soal di atas anak setidaknya harus punya kemampuan memahami konsep:
1. revolusi bumi
2. gerak semu tahunan matahari
3. posisi Negara-negara di dunia

4)      Membuat kunci jawaban
Jawabannya adalah Fiel trip ke-1 berangkat pada 21 maret 2018. Field trip ke-2 berangkat pada 21 Juni 2018

3.      Coding
Setelah guru membuat desain pembelajaran, langkah selanjutnya ialah coding. Hal ini memang lebih tepatnya dilakukan dalam membangun software tetapi penulis mencoba menganalisis bahwa coding ini ialah penandaan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru setelah tahap desain. Seorang guru harus lebih memahami bahwa setelah mendesain model soal HOTS bukan berarti tugasnya selesai. Tetapi harus memperhatikan bahwa model soal HOTS yang sudah dibuat sudah tepat dan kemudian dapat diterapkan dalam pembelajaran, sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Ketika belum, maka hal yang dilakukan oleh guru yaitu penandaan atau coding pada hal yang belum sesuai tersebut. Sehingga hal yang tidak sesuai tersebut dapat diperbaiki.

4.        Test
Langkah terakhir berdasarkan referensi Pressma (1997), yaitu test. Hal ini dilakukan untuk mengukur apakah tahap-tahap sebelum berjalan secara efektif atau belum. Tes merupakan alat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui keberhasilan dari tahap-tahap sebelumnya. Test dalam tahap ini adalah test dengan menggunakan model HOTS
Soal HOTS:

Heni merupakan mahasiswi Universitas Lampung yang berencana mengadakan field trip ke beberapan negara di dunia, yaitu pada field trip ke-1 kunjungan akan dilakukan ke beberapa negara di eropa (Prancis, jerman, itali), dan pada field trip ke-2 kunjungan akan dilakukan ke beberapa negara bagian di australia (new south wales dan victoria). Field trip tersebut akan diadakan di tahun 2018. Pada field trip ke-1 mahasiswa akan di berangkatkan pada saat negara tujuan sedang  berlangsung musim semi, dan pada field trip ke-2 mahasiswa akan diberangkatkan pada saat negara tujuan sedang berlangsung musim dingin. Kapankah waktu yang tepat untuk keberangkatan field trip ke-1 dan field trip ke-2?

SOAL PISA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL

Berdasarkan gambar di atas, menurut referensi Pressma bahwa Waterfall Model
dimulai dari analysis, design, code, dan test.

1.      analysis
Langkah awal yang dilakukan dalam Waterfall Model yaitu menganalisis terlebih dahulu. Ketika teori gambar di atas menggambarkan menganalisis untuk membangun software. Maka dalam proses belajar mengajar di kelas, tahap analisis ini merupakan langkah awal seorang guru untuk menentukan langkah selanjutnya. Hal yang akan dilakukan oleh guru sudah seharusnya di awali analisis terlebih dahulu.

Saat ini soal yang biasanya di berikan seorang guru kepada siswanya adalah soal-soal yang hanya mengharuskan siswa untuk mengingat dan memanggil ulang informasi yang telah di sampaikan seorang guru, sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata. Siswa selama ini belum mampu memecahkan masalah non-routine atau level tinggi,  kemampuan berfikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk mengingat atau mengulang seperti yang biasanya terdapat pada soal-soal yang selama ini diberikan guru. Oleh sebab itu sistem evaluasi di Indonesia masih tergolong menggunakan soal yang berlevel rendah, sehingga siswa tidak mampu memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa terbiasa memperoleh dan menggunakan pengetahuan IPS formal di kelas. Dalam proses belajar mengajar, pada umumnya guru biasanya memberikan materi formal, tanpa mengetahui apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?. Berbeda halnya dengan soal PISA yang diawali dengan permasalahan  sehari-hari, kemudian dari permasalahan tersebut siswa diminta untuk berfikir dengan bebas menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikannya, belajar memberikan alasan, belajar membuat kesimpulan, dan belajar menggeneralisasi formula atau membuat rumus umum dari permasalahan yang diberikan.
Dengan demikian, guru sebagai fasilitator siswa akan menyesuaikan pengajarannya di kelas untuk membelajarkan materi IPSnya berbasis proses  penyelesaian PISA seperti melibatkan proses berpikir tingkat tinggi seperti bernalar, berargumen, berkomunikasi, dan menggunakan strategi pemecahan masalah.
2.        Design
Setelah guru tahap pertama sudah dilakukan guru dengan baik, maka selanjutnya ialah design. Dalam hal ini guru akan membuat desain soal yang berdasarkan analisis yang sudah dilakukan sebelumnya.

Dalam proses pengembangannya, soal model PISA bisa dibuat melalui proses: (1) mengidentifikasi profil soal PISA yang telah dirilis sehingga bisa diketahui pola susunannya; (2) menemukan konteks sehari-hari yang relevan; (3) menyusun materi soal ; (4) membuat rubrik penyelesaian; (5) memberikan perangkat soal kepada pakar soal PISA untuk diuji kevalidan soalnya; (6) mengujicobakan soal ke kelompok kecil untuk mengetahui kelemahan susunan soal ditinjau dari bahasanya; (7) merevisi soal berdasarkan masukan dari pakar dan siswa; dan terakhir (8) menggunakannya dalam proses pembelajaran pada materi yang berkaitan dengan soal. Langkah-langkah di atas penulis tulis berdasarkan pengalaman pribadi dengan mengadaptasi proses pengembangan bahan ajar dari Formative Evaluation
3.      Coding

Setelah guru membuat desain pembelajaran, langkah selanjutnya ialah coding. Hal ini memang lebih tepatnya dilakukan dalam membangun software tetapi penulis mencoba menganalisis bahwa coding ini ialah penandaan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru setelah tahap desain. Seorang guru harus lebih memahami bahwa setelah mendesain model soal PISA bukan berarti tugasnya selesai. Tetapi harus memperhatikan bahwa model soal PISA yang sudah dibuat sudah tepat dan kemudian dapat diterapkan dalam pembelajaran, sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Ketika belum, maka hal yang dilakukan oleh guru yaitu penandaan atau coding pada hal yang belum sesuai tersebut. Sehingga hal yang tidak sesuai tersebut dapat diperbaiki.

5.      Test
Langkah terakhir berdasarkan referensi Pressma (1997), yaitu test. Hal ini dilakukan untuk mengukur apakah tahap-tahap sebelum berjalan secara efektif atau belum. Tes merupakan alat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui keberhasilan dari tahap-tahap sebelumnya.

No.
Kompetensi
Dasar
Materi
Stimulus
Indikator
Soal
Rumusan
Soal
No_Soal
1
Memahami Pengaruh keunggulan lokasi bagi kehidupan masyarakat Indonesia

Angin Lokal



-    Gambar/Teks
-    Mengamati gambar-gambar tentang angin darat dan angin laut
Ø  Waktu terjadinya angin darat dan angin laut
1




SOAL PISA:



Seorang nelayan dapat memanfaatkan angin darat dan angin laut untuk berlayar mencari ikan. Pak Imron merupakan seorang nelayang yang baru pertama kali melaut, sehingga ia belum dapat memperkirakan waktu keberangkatan yang tepat untuk berlayar. Kapankah waktu keberangkatan yang tepat bagi pak Imron untuk berlayar?

Jawab: Keberangkatan yang tepat untuk pak Imron berlayar yaitu pada malam hari sekitar 21.00 WIB. Angin Darat dan Angin Laut juga biasa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berlayar, mencari ikan di laut. Pada malam hari, para nelayan berlayar menggunakan perahu - peragunya didorong angin darat ke tengah laut. Pada siang hari, nelayan kembali ke daratan dengan memanfaatkan angin laut.




No comments:

Post a Comment

loading...