Sumber Gambar: fayymauntie123.blogspot.co.id
Perkembangan tektonik
selama tersier di indonesia bagian barat merupakan pencerminan dari interaksi
antara lempeng india-australia yang bergerak keutara dengan lempeng asia.
Selama jaman tersier gerak lempeng tersebut telah mengalami perubahan baik arah
maupu kecepatannya.
Pada dasarnya tektonik
tersier dari asia timur adalah cerminan dari pada terjadinya ekstrusi secara
periodik dari fragmen benua.
Membukannya laut cina selatan berhenti
pada jaman miosen bawah TAPPONIER beranggapan bahwa terhentinya pemekaran laut
cina selatan ada hubungannya dengan pergeseran mekanisme ekstrusi benua asia
kearah utara. Dengan demikian ekstrusi tahap kedua benua asia dimulai dan
berlangsung antara 10-20 juta tahun.
DAVIES (1984)
berpendapat bahwa lempeng mikro sunda memulai rotasinya kearah berlawanan
dengan jarum jam pada oligosen akhir sebagai akibat dari regangan dan pemekaran
kerak yang terjadi di cekungan thai dan malaya.
1. pulau
sumatera
Jalur subduksi yang
masih aktif di sebelah barat laut andaman dan disebelah barat laut sumatera
dapat dikenal dari adanya jalur benioff dibawah pulau sumatera yang membentang
dari kep. Andaman nikobar di utara kep. Mentawai di selatan.
Dan pola setra ragam tektonik
dipengaruhi oleh besarnya sudut interaksi serta keceptan dari konvergensi
lempengnya grak tersebut telah menghasilkan bentuk gabungan subduksi dan sesar
mendatar dektral yang mantap tetapi bervariasi.
A. Jalur subduksi tersier
A. Jalur subduksi tersier
Pulau nias merupakan pulau yang treletak
pada jalur pemisah palung yang terdiri
dari melange yang lebih muad dan kurang mengalami deformasi satuan melange
dipulau ini ddikenal sebagai kompleks oyo terdiri dari batu lanau dan batu
pasir, dan konglomerat yang seluruhnya memperhatikan endapan turbidin.
B. Cekungan muka busur
B. Cekungan muka busur
Rangkaian pulau yang berada di sebelah
barat sumatera yang dikenal sebagai busur non vulkanik merupakan titik
keseimbangan antara pengangkatan yang disebabkan oleh pergeseran akresi jalur
subduksi dan gejala penurunan yang.
Jalur penurunan yang berada pada lereng
di sebelah timur jalur pemisah merupakan bagian dari sistem palun busur yang
dinamakan cekunga muka busur.
Adanya jalur melange paliogen di bawah
cekungan muka busur dapat diamati di pulau banyak. Pulau yang letaknya agak
jauh dari palung dari pada pulau nias ini dan berada di sebelah barat dari
jalur sesar utama terdiri dari melange yang terletak dibawah lapisan sedimen
berumur oligosen akhir – awal miosen.
a. tektonik cekungan muka busur tersier
sumatera.
Perkembang tektonik dan bentuk struktur
yang terdapat d cekungan yang terletak di sebelah barat pulau sumatera dan
berada diantara jalur pemisah palung dan daratan sumatera ini sangat ditentukan
oleh:
1. Besarnya sudut pertemuanantara lempeng
india-australia dan lempeng sunda di sebelah barat sumatera.
2. Kecepatan daripada gerak lempeng
samudera india-australia.
b. cekungan muka busur
bentuk cekungan muka busur di sebelah
barat pulau sumatera ini oleh DICKINSON dan SEELY (1979) dinamaka konstrukted
basin dimana endapannya menutup masip busur kearah darat sedangkan kearah laut
terdiri dari bahan dari hasil akresi.
Busur magmatik dan cekungan belakang
busur memotong hampir sepanjang pulau sumatera dari sumatera utara sampai ke
sumatera selatan adalah sesar mendatar dextral yang dikenal sebagai sesar
semongko, sesar besar sumatera, dan jalur sesar sumatera.
Sesar mendatar ini terbentuk akibat dari
sifat interaksi lempeng hindia australia dengan lmepeng mikro sunda yang menyerong.
C. tatanan geologi umum tersier
C. tatanan geologi umum tersier
1. stratigrafi
cekungan tersier menempati bagian
sebelah timur pulau sumatera seluruhnya terdiri dari
a. cekungan sumatera utara.
Mempunyai bentuk segitiga yang membuka
keutara dibatasi oleh tinggian asahan. Pengendapan eosen sampai oligosen bagian
barat dicirikan oleh sedimen klastis kasar yang tidak mengalami deformasi.
Ø Oligosen akhir hingga miosen awal,
pengendapan cekungan ini adalah konglomerat alas dan endapan graben dengan
fasies paralis dan darat
Ø Miosen awal sampai miosen tengah,
dicirikan oleh adanya ketidak selarasan yang dapat diamati di cekungan sumatera
utara formasi belumal diendapkan sebagai hasil erosi dari sedimen
Ø Miosen akhir hingga sekarang, dicirikan
oleh pendangkalan dari fm. Baong serta dimulainya pengendapan klastik kasar
dati fm. Keutapang yang kemudian di susun oleh endapan yang melimpah dari
sedimen yang sangat kasar dari lingkungan darat sampai transisi.
b. cekungan sumatera tengah
dipisahkan oleh tinggian asahan dari
cekungan sumatera selatan di sebelah tenggara dasar cekungan ini diperkirakan
terdiri dari kerak benua yang tipis terdapat pula ciri-ciri bahwa kegiatan
magma sampai sekarang masih berlangsung.
Batuan berumur paliogen terdiri dari
endapan darat terutama terdiri dari lempung merah dan hijau dan serpih karbon
serta batu pasir berbutir sedang sampai halus.
c. kekungan sumatera selatan
membentang dari tinggian asahan di barat
laut sampai ke tinggian lampung terletak di bagian paling selatan pulau.
Penendapan dalam cekungan ini di awali
dengan endapan darat pada jaman eosen sampai oligosen awal dengan di wakili
oleh pasir kasar, kerakal, dan tufa.
Batuan ini sekarang tersimpan dalam
bentuk amblesan atau graben sebagai formasi lahat.
2. struktur geologi.
a. sumatera utara
menurut davies ada kecendrungan bahwa
cekungan sumatera utara suatu saat pernah menjadi satu dengan cekungan aceh
barat dan sumatera barat. Dimana telah terpisah oleh pegunungan barisan
cekungan ini terdiri dari sub cekungan yang dipisah oleh tinggian setempat.
Pada saat permulaan rotasi, sumatera
mulai bergerak menjauhi semenanjung malaya cekungan sumatera utara saat itu
berkembang dalam lingkungan tektonik regangan. Rentetan sesar mendatar dextral
dengan loncatan kekiri dan kekanan terbentuk di daerah jalur regangan ini.
Sesar mendatar loncatan kekanan kemudian terbentuk cekungan yang dikenal sebaga
pull apart basin asedangkan hort berkembang pada sesar mendatar dengan loncatan
kekiri
Menurut daveis selama periode tersebut
lempeng india australia menghampiri pantai sebelah barat sumatera dengan arah N
200 E sedangkan pulau sumatera saat itu pada kedudukan arah berubah
dari N1800E menjadi N1600E.
Sejak akhir miosen tengah data
paleomagnet juga menunjukan lempeng india australia mendekati lempeng mikro
sunda dengan arah tetap N2000E karena lempeng mikro sunda telah
berputar berlawanan jarum jam sehingga telah merubah kedudukannya dari N1600E
menjadi N1350E maka sudut interaksinya dengan lempeng inda australia
sekarang menjadi 400 menjadi hampir 850.
Sebagai akubat kedudukan tersebut maka
terjadi rezim tegasan kompresi yang bekerja di sumatera sejak akhir miosen.
Gerak rotasi dari lempeng sunda sejak
akhir miosen tengah menempatkan sumatera pada posisi tegasan kompresi selama
pilosen maka sumatera utara akan menimbulkan:
1. Tegasan kompresi yang berarah N200E
sebagai akibat dari kompresi lempeng.
2. Tegasan kompresi yang berarah antara
N1700E dan N1600E yang disebabkan karena gerak yang
terjadi dilaut andaman.
Akibat perubahan arah di sertai dengan
pengaktifan kembali sesartua dibawah lingkungan dua tegasan utama diatas maka
pola tektonik sumatera utara menjadi amat kompleks.
b. sumatera tengah
subduksi disumatera tengah menimbulkan
bentuk sell konveksi mantel bumi dan diapir yang menyebabkan terjadinya rezim
regangan pada bagian kerak diatas dengan suatu gejala pemekaran dibelakang
busur.
Pada dasarnya tatanan geologi sumatera
utara didominasi oleh gejala tektonik yang amat jelas yakni bususr magma dan
sistem sesar sumatera.
Keduanya merupakan gejala tektonik utama
yang bersifat regional membujur sepanjang 1650km dari aceh sampai keteluk
semangko di ujung selatan pulau sumatera pergeseran tersebut diperkirakan
mencapai 25km.
1. struktur cekungan ombilin
Secara struktur dapat disamakan dengan
ridge basin di california luas permukaannya kurang lebih 25x60km memanjang
dengan arah paralel dengan struktur utama sumatera disebelah timur dibatasi
oleh sesar takung dimana batuan pratersier menindih lapisan tersier.
2. susunan tratigrafi
Cekungan pull apart umumnya memiliki
ciri:
1. Proses pengendapan yang tinggi
2. Pola asimetri dari urutan sedimen dan
faseis
3. Bentuk pengendapan menunjukan batas
dengan sesar pada bagian tepi cekungan
Sifat pengendapan seperti itu dijumpai
juga dicekungan ombilin.
EUBANK dan CHAIDAR MAKKI (1986)
menyebutkan adanya suatu tipe lipatan yang khas di temui di daerah sumatera
tengah yaitu sunda fold.
Di pat dibedakan adanya 2 sesar yang
menonjol yaitu yang arahnya utara selatan dan yang arahnya barat laut tenggara, kedua pola sesar ini aktif
sepanjang tersier.
b. sumatera selatan
cekungan ini dikenal sebagai cekungan
yang kaya minyak bumi dan terdiri dari dua sub cekungan yaitu sub cekungan
palembang dan sub cekungan jambi.
Pola perkembangan tektoniknya sangat
dipengaruhi oleh sesar mendatar dextral.
perlipatan yang melibatkan semua batuan
tersier di cekungan sumatera selatan memperlihatkan arah yang hampir sama yaitu
barat laut tenggara kurang lebih tegak lurus pada tegasan sumatera yang berarah timur laut barat daya. Pola
sesar ini juga sangant berperan sebagai kontrol dalam sebaran dan bentuk dari
pada cekungan dan sub cekungan di sumatera selatan
D. perkembangan tektonik tersier
1. eosen awal dan oligosen awal
Pada jaman eosen gerak lempeng india
australia mencapai 18 cm/thn
Dengan arah utara sedangkan menjelang
oligosen berkurang hingga mencapai hanya 3cm/thn dan disamping itu terjadi
perubahan pada arah gerak beberapa derajat ketimur maka sesar mendatar dektral
yang mulai terbentuka kan menimbulkan pola rekahan sepanjang sesar
Pola rekahan inilah yang kemudian
merupakan awal pola dari pada pembentukan cekungan di bagian timur sumatera.
2. oligosen akhir sampai miosen awal
Terjadi gerak rotasi yang pertama dari
lempeng mikro sunda sebesar 200 kearah yang berlawanan dengan gerak
jarum jam disertai dengan pemisahan sumatera dan semenanjung malaya.
3. miosen tengah
Rotasi lempeng sunda terhenti yang
disusun oleh pengangkatan regional dalam periode ini terjadi pengaktifan
kembali dari sesar dan penurunan cekungan semakin cepat.
4. miosen atas sampai sekarang
Rotasi kedua dimulai kearah yang
belawanan jarum jam yang diacu oleh pembukaan laut andaman padasaat itu
interaksi lempeng sunda dengan hindia australia meningkat hampir 650
yang mengakibatnkan tegasan kompresi. Keadaan demikian pengangkatan bukit
barisan.
(Sumber Tulisan : Buku Struktur Geologi Indonesia)