Tuesday, May 22, 2018

PRINSIP-PRINSIP DAN DASAR TEKTONIK LEMPENG (Rangkuman Dari Buku Geologi Struktur Indonesia)


                                           Sumber Gambar : http://zonageologi16.blogspot.co.id



BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULAUN
      Untuk memahami pola serta perkembangan  tektonik di  Indonesia dengan menerapkan ko kepulauan indonesia dianggap sebagai nsep ektonik Global yaitu berdasarkan konsep “Tektonik Lempeng”. Kepulauan indoesia merupakan daerah pertenuan 3 lempeng besar (Mega Platos) yakni:
ü  Lempeng Hindia Australia yang bergeser dari utara
ü  Lempeng pasifik yang bergeser dari barat
ü  Dan lempeng Asia Tenggara atau Sunda yang bergerak relatif keselatan.
      Geologi stuktur indonesia pada dasarnya adalah usaha untuk mengenak pola stuktur dari kepulauan indonesia, dan mencoba untuk nenganalisa sejarah pembentukannya yang dilandasi oleh teori tektonik lempeng .

I.I        FISIOGRAFI
Indonesia mempunyai tatanan geologi yang rumit, hal ini disebabkan karena Indonesia terletek diantara 3 pertemuan lempeng besar. Akibat dari gerak lempeng yang rumit maka sifat wilayah Indonesia dicirikan oleh perubahan terus menerus daripada susunan lempeng, jalur tumbukan,sesar, busur-busur yang bergeser. Faktor inlah yang menyebabkan wilayah Indonesia rawan gempa dan vulkanisme yang kuat.
 Karena fisiografi juga mencerminkan keadaan geologi dan struktur, maka dapat ditafsirkan bahwa perkembangan tektonik antara Indonesia barat memiliki tatanan tektonik yang lebih sederhana sedangkan Indonesia timur mempunyai tatanan tektonik yang lebeih rumit.

1.2       KEGEMPAAN
 Indonesia tergolong salah satu wilayah yang seismik aktif dimuka bumi. Dengan pusat gempa 8,0 terletek di daerah pertemuan lempeng. Gempa besar dan kecil  di Indonesia banyak tejadi Jawa-Banda dan sesar mendatar di Irian Jaya dan Maluku.

I.3        KEGUNUNG APIAN
Di Indonesia terdapat kurang lebih 400 gunung api dimna 125 masih aktif. Sebaran gunung apai tersebut membentuk busur yang sejejer dengan palung laut yang juga merupakan tempat dimana lempeng saling bertemu, nenekuk dan menyusup

I.4        GERAK-GEREK PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN
 Di Indonesia bagian timur masih dapat diamati gerak-gerak pembentukan pegunungan yang masi berjalan.
Gerak vertikal disertai dengan bentuk busur yang lengkuna tajam di Indonesia bagian timur itu daalah pengaruh daripada gereak lempeng dan kerak benua Australia keutara bertmbukan dengan busur kepulauan banda.

I.5        ANOMALI  GAYA-BERAT NEGATIF
Anomali  gaya-berat negatif melingkar mula dari Utara Pulau Sumatra, Selatan Pulau jawa terus ke Kepulauan Maluku berhimpit dengan busur luar dan palung laut merupakan sifst yang menonjol di Indonesia jalur ini menurut Veining Meinesz disebut jalur Meinezs  (Meinezs Balt). Menurut teori ini bahwa kerak bumi masih mengalami kompresi lateral yang menyebabkanbagian daripada kerak bumi itu melipat kebawah.

BAB 2

PRINSIP-PRINSIP DAN DASAR TEKTONIK LEMPENG

2.         PRINSIP-PRINSIP DAN DASAR TEKTONIK LEMPENG

 Menurut teori ini bagian daripada kulit bumi atau litosfera termasuk juga bagian palung laut palng luar daripada mantel bumi (mantel) terdiri dari lempeng-lempeng yang kaku.
Lempeng-lempeng ini merupakan bongkahan litosfer yang bersifat tegar dan menumpang diatas suatu lapisan bumi yang dalamkeadaan bergerak atau mobila (Astenosfera).

Batas-batas pertemuan lempeng dapat berwujud sebagai:
a)Palung lautan (ocianic trench) dimana kedua lempeng saling bertumbukan (
    konvergensi) dan salah satu lempeng akan menyusup kebawah dengan sudut
    tertentu kebawah lempeng yang satunya. Jalur ini disebut jalur penekukan dan
    penyusupan (subdaction zone).
b)   Punggung tengah samudera (mid oceanic ridge), dimana dua lempeng saling 
    memisahkan diri disertai dengan pembentukan kerak baru.
c)Sesar-sesar (transfrom) yaitu sesar mendatar yang terdapatdilantai-lantai
    samudra, berukuran panjang dimana dua lempeng saling berpapasan.

2.1       MODEL SISTEM TUMBUKAN LEMPENG
            Plate concergent sistem
Tipe-tipe satuan tektonostratigrafi yang lazim digunakan dalam pertemuan lempang yaitu:
1)   Komplek penunjaman dan penyusupan lempeng (jalur subdiksi)
2)   Cekungan muka busur (fore acr basin)
3)   Busur magnatik (vulkanik)
4)   Cekungan belakang busur (back arc basin)
Dengan demikian sistem palung laut secara keseluruhan terdiri dari 4    bagian unsur tektonik  startigrafi yang khusus dan berbeda dengan satu sama lainnya

2.I.I     PALUNG LAUT
Bagian ini merupakan bentuk topografi yang negatif dengan kedalaman sampai 500 m, dimana dasarnya terus menerus begerak selama berlangsungnyagejala penyusupan kebawah dari lempeng samudra.
Gejala-gejala penseseran dan pelenturan yang terjadi pada jalur penyususpan ini akan menghasilkan suatu bentuk struktur yang terdapat batuan Turbidit dan Ofiot. Secara garis besar kelompok batuan yang menjadi menyusun palung laut terdiri dari: lava basalttis , sedimen turbidit-klastika, dan ofiolit.

A. Susunan daripada malange
Malange adalah bonfkah-bongkah atau kepugan-kepungan tektonik yang terdiri dari batuan bersifat asing terhadap sekelilingnya atau massa dasarnya merupakan endapan palung laut.
            Pada dasarnya ada 2 jenis bongkah atau kepungan tektonis:
        Ø  Berasal dari luar palung laut
        Ø  Berasal dari dalam cekungan

2.I.2     CEKUNGAN MUKA BUSUR
Cekungan muka busur (forearc region) adaalh daerah yang berada diantara palung laut dan busur-vulkanik pada suatu sistem paluung busur. Pola sedimentasi dan susunan stratigrafi pada cekungan muka busur ditentukan oleh kedalaman dasar cekungan. Adapun  sedimen yang diendapkan meliputi:
        Ø  Endapan fasies dangkal ( endapan paparan)
        Ø  Turbidit yang diendapkan pada lereng dan didalam cekungan

2.I.3     BUSUR MAGNATIK
Gunung gunun api yang aktif sekarang ini dijumpai pada suatu busur yang terletak diatas jalur Benioff pada bagian tepat diatas kedalaman kurang lebih 100 km.
        Ciri-ciri busur magnatik secara garis besar:
§  Batuan vulkanik yang tergolong kedalam warga batuan dari seri Kalk-alkali
§  Batuan sedimen yang sebagian besar berupa sedimen vulkanis-klastis.
§  Batuan geranitis yang diinstrusikan
       Apabila kegitan magmanya melibatkan sejumlah produksi yang besar sedangkan gejala regangan berjalan lambat maka akan terbentuk suatu busur magnayik seperti di Andes.

2.I.4     CEKUNGAN MUKA BUSUR (Back Arc Basin)
Cekungan muka busur adalah bagian belakng daripada busur magnatik yang berkembang dengan gejala pengendapan sehingga membentuk suatu urutan sedimen yang mempunyai sifat-sifta petrologi. Cekunan dibelakang busur ini dekenal sebagai cekungan muka busur atau foreland  basin (menurut Dickinson 1971)

No comments:

Post a Comment

loading...