Thursday, May 24, 2018

PERKEMBANGAN TEKTONIK TERSIER INDONESIA BAGIAN BARAT DAN PULAU SUMATERA


                                                                 Sumber Gambar: fayymauntie123.blogspot.co.id



Perkembangan tektonik selama tersier di indonesia bagian barat merupakan pencerminan dari interaksi antara lempeng india-australia yang bergerak keutara dengan lempeng asia. Selama jaman tersier gerak lempeng tersebut telah mengalami perubahan baik arah maupu kecepatannya.

Pada dasarnya tektonik tersier dari asia timur adalah cerminan dari pada terjadinya ekstrusi secara periodik dari fragmen benua.
Membukannya laut cina selatan berhenti pada jaman miosen bawah TAPPONIER beranggapan bahwa terhentinya pemekaran laut cina selatan ada hubungannya dengan pergeseran mekanisme ekstrusi benua asia kearah utara. Dengan demikian ekstrusi tahap kedua benua asia dimulai dan berlangsung antara 10-20 juta tahun.

DAVIES (1984) berpendapat bahwa lempeng mikro sunda memulai rotasinya kearah berlawanan dengan jarum jam pada oligosen akhir sebagai akibat dari regangan dan pemekaran kerak yang terjadi di cekungan thai dan malaya.

1.         pulau sumatera
Jalur subduksi yang masih aktif di sebelah barat laut andaman dan disebelah barat laut sumatera dapat dikenal dari adanya jalur benioff dibawah pulau sumatera yang membentang dari kep. Andaman nikobar di utara kep. Mentawai di selatan.
Dan pola setra ragam tektonik dipengaruhi oleh besarnya sudut interaksi serta keceptan dari konvergensi lempengnya grak tersebut telah menghasilkan bentuk gabungan subduksi dan sesar mendatar dektral yang mantap tetapi bervariasi.


A.        Jalur subduksi tersier

Pulau nias merupakan pulau yang treletak pada jalur pemisah palung  yang terdiri dari melange yang lebih muad dan kurang mengalami deformasi satuan melange dipulau ini ddikenal sebagai kompleks oyo terdiri dari batu lanau dan batu pasir, dan konglomerat yang seluruhnya memperhatikan endapan turbidin.

B.        Cekungan muka busur

Rangkaian pulau yang berada di sebelah barat sumatera yang dikenal sebagai busur non vulkanik merupakan titik keseimbangan antara pengangkatan yang disebabkan oleh pergeseran akresi jalur subduksi dan gejala penurunan yang.
Jalur penurunan yang berada pada lereng di sebelah timur jalur pemisah merupakan bagian dari sistem palun busur yang dinamakan cekunga muka busur.
Adanya jalur melange paliogen di bawah cekungan muka busur dapat diamati di pulau banyak. Pulau yang letaknya agak jauh dari palung dari pada pulau nias ini dan berada di sebelah barat dari jalur sesar utama terdiri dari melange yang terletak dibawah lapisan sedimen berumur oligosen akhir – awal miosen.
a. tektonik cekungan muka busur tersier sumatera.

Perkembang tektonik dan bentuk struktur yang terdapat d cekungan yang terletak di sebelah barat pulau sumatera dan berada diantara jalur pemisah palung dan daratan sumatera ini sangat ditentukan oleh:
     1.      Besarnya sudut pertemuanantara lempeng india-australia dan lempeng sunda di sebelah barat sumatera.
       2.      Kecepatan daripada gerak lempeng samudera india-australia.

b. cekungan muka busur

bentuk cekungan muka busur di sebelah barat pulau sumatera ini oleh DICKINSON dan SEELY (1979) dinamaka konstrukted basin dimana endapannya menutup masip busur kearah darat sedangkan kearah laut terdiri dari bahan dari hasil akresi.
Busur magmatik dan cekungan belakang busur memotong hampir sepanjang pulau sumatera dari sumatera utara sampai ke sumatera selatan adalah sesar mendatar dextral yang dikenal sebagai sesar semongko, sesar besar sumatera, dan jalur sesar sumatera.
Sesar mendatar ini terbentuk akibat dari sifat interaksi lempeng hindia australia dengan lmepeng mikro sunda yang menyerong.


C. tatanan geologi umum tersier

1. stratigrafi
cekungan tersier menempati bagian sebelah timur pulau sumatera seluruhnya terdiri dari

a. cekungan sumatera utara.
Mempunyai bentuk segitiga yang membuka keutara dibatasi oleh tinggian asahan. Pengendapan eosen sampai oligosen bagian barat dicirikan oleh sedimen klastis kasar yang tidak mengalami deformasi.
   Ø  Oligosen akhir hingga miosen awal, pengendapan cekungan ini adalah konglomerat alas dan endapan graben dengan fasies paralis dan darat
   Ø  Miosen awal sampai miosen tengah, dicirikan oleh adanya ketidak selarasan yang dapat diamati di cekungan sumatera utara formasi belumal diendapkan sebagai hasil erosi dari sedimen
  Ø  Miosen akhir hingga sekarang, dicirikan oleh pendangkalan dari fm. Baong serta dimulainya pengendapan klastik kasar dati fm. Keutapang yang kemudian di susun oleh endapan yang melimpah dari sedimen yang sangat kasar dari lingkungan darat sampai transisi.

b. cekungan sumatera tengah
dipisahkan oleh tinggian asahan dari cekungan sumatera selatan di sebelah tenggara dasar cekungan ini diperkirakan terdiri dari kerak benua yang tipis terdapat pula ciri-ciri bahwa kegiatan magma sampai sekarang masih berlangsung.
Batuan berumur paliogen terdiri dari endapan darat terutama terdiri dari lempung merah dan hijau dan serpih karbon serta batu pasir berbutir sedang sampai halus.

c. kekungan sumatera selatan
membentang dari tinggian asahan di barat laut sampai ke tinggian lampung terletak di bagian paling selatan pulau.
Penendapan dalam cekungan ini di awali dengan endapan darat pada jaman eosen sampai oligosen awal dengan di wakili oleh pasir kasar, kerakal, dan tufa.
Batuan ini sekarang tersimpan dalam bentuk amblesan atau graben sebagai formasi lahat.

2. struktur geologi.

a. sumatera utara
menurut davies ada kecendrungan bahwa cekungan sumatera utara suatu saat pernah menjadi satu dengan cekungan aceh barat dan sumatera barat. Dimana telah terpisah oleh pegunungan barisan cekungan ini terdiri dari sub cekungan yang dipisah oleh tinggian setempat.
Pada saat permulaan rotasi, sumatera mulai bergerak menjauhi semenanjung malaya cekungan sumatera utara saat itu berkembang dalam lingkungan tektonik regangan. Rentetan sesar mendatar dextral dengan loncatan kekiri dan kekanan terbentuk di daerah jalur regangan ini. Sesar mendatar loncatan kekanan kemudian terbentuk cekungan yang dikenal sebaga pull apart basin asedangkan hort berkembang pada sesar mendatar dengan loncatan kekiri
Menurut daveis selama periode tersebut lempeng india australia menghampiri pantai sebelah barat sumatera dengan arah N 200 E sedangkan pulau sumatera saat itu pada kedudukan arah berubah dari N1800E menjadi N1600E.
Sejak akhir miosen tengah data paleomagnet juga menunjukan lempeng india australia mendekati lempeng mikro sunda dengan arah tetap N2000E karena lempeng mikro sunda telah berputar berlawanan jarum jam sehingga telah merubah kedudukannya dari N1600E menjadi N1350E maka sudut interaksinya dengan lempeng inda australia sekarang menjadi 400 menjadi hampir 850.
Sebagai akubat kedudukan tersebut maka terjadi rezim tegasan kompresi yang bekerja di sumatera sejak akhir miosen.
Gerak rotasi dari lempeng sunda sejak akhir miosen tengah menempatkan sumatera pada posisi tegasan kompresi selama pilosen maka sumatera utara akan menimbulkan:
      1.      Tegasan kompresi yang berarah N200E sebagai akibat dari kompresi lempeng.
      2.      Tegasan kompresi yang berarah antara N1700E dan N1600E yang disebabkan karena gerak yang terjadi dilaut andaman.
Akibat perubahan arah di sertai dengan pengaktifan kembali sesartua dibawah lingkungan dua tegasan utama diatas maka pola tektonik sumatera utara menjadi amat kompleks.

b. sumatera tengah
subduksi disumatera tengah menimbulkan bentuk sell konveksi mantel bumi dan diapir yang menyebabkan terjadinya rezim regangan pada bagian kerak diatas dengan suatu gejala pemekaran dibelakang busur.
Pada dasarnya tatanan geologi sumatera utara didominasi oleh gejala tektonik yang amat jelas yakni bususr magma dan sistem sesar sumatera.
Keduanya merupakan gejala tektonik utama yang bersifat regional membujur sepanjang 1650km dari aceh sampai keteluk semangko di ujung selatan pulau sumatera pergeseran tersebut diperkirakan mencapai 25km.

1. struktur cekungan ombilin
Secara struktur dapat disamakan dengan ridge basin di california luas permukaannya kurang lebih 25x60km memanjang dengan arah paralel dengan struktur utama sumatera disebelah timur dibatasi oleh sesar takung dimana batuan pratersier menindih lapisan tersier.

2. susunan tratigrafi
Cekungan pull apart umumnya memiliki ciri:
      1.      Proses pengendapan yang tinggi
      2.      Pola asimetri dari urutan sedimen dan faseis
      3.      Bentuk pengendapan menunjukan batas dengan sesar pada bagian tepi cekungan

Sifat pengendapan seperti itu dijumpai juga dicekungan ombilin.
EUBANK dan CHAIDAR MAKKI (1986) menyebutkan adanya suatu tipe lipatan yang khas di temui di daerah sumatera tengah yaitu sunda fold.
Di pat dibedakan adanya 2 sesar yang menonjol yaitu yang arahnya utara selatan dan yang arahnya barat laut  tenggara, kedua pola sesar ini aktif sepanjang tersier.

b. sumatera selatan
cekungan ini dikenal sebagai cekungan yang kaya minyak bumi dan terdiri dari dua sub cekungan yaitu sub cekungan palembang dan sub cekungan jambi.
Pola perkembangan tektoniknya sangat dipengaruhi oleh sesar mendatar dextral.
perlipatan yang melibatkan semua batuan tersier di cekungan sumatera selatan memperlihatkan arah yang hampir sama yaitu barat laut tenggara kurang lebih tegak lurus pada tegasan sumatera  yang berarah timur laut barat daya. Pola sesar ini juga sangant berperan sebagai kontrol dalam sebaran dan bentuk dari pada cekungan dan sub cekungan di sumatera selatan

D. perkembangan tektonik tersier

1. eosen awal dan oligosen awal
Pada jaman eosen gerak lempeng india australia mencapai 18 cm/thn
Dengan arah utara sedangkan menjelang oligosen berkurang hingga mencapai hanya 3cm/thn dan disamping itu terjadi perubahan pada arah gerak beberapa derajat ketimur maka sesar mendatar dektral yang mulai terbentuka kan menimbulkan pola rekahan sepanjang sesar
Pola rekahan inilah yang kemudian merupakan awal pola dari pada pembentukan cekungan di bagian timur sumatera.

2. oligosen akhir sampai miosen awal
Terjadi gerak rotasi yang pertama dari lempeng mikro sunda sebesar 200 kearah yang berlawanan dengan gerak jarum jam disertai dengan pemisahan sumatera dan semenanjung malaya.

3. miosen tengah
Rotasi lempeng sunda terhenti yang disusun oleh pengangkatan regional dalam periode ini terjadi pengaktifan kembali dari sesar dan penurunan cekungan semakin cepat.

4. miosen atas sampai sekarang
Rotasi kedua dimulai kearah yang belawanan jarum jam yang diacu oleh pembukaan laut andaman padasaat itu interaksi lempeng sunda dengan hindia australia meningkat hampir 650 yang mengakibatnkan tegasan kompresi. Keadaan demikian pengangkatan bukit barisan.

(Sumber Tulisan : Buku Struktur Geologi Indonesia)


No comments:

Post a Comment

loading...