1.1.
PROFIL
UMUM REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
Motto : Bhinneka
Tunggal Ika
(Bahasa jawa kuno: Berbeda
- beda tetapi tetap satu)
Ideologi
Nasional : Pancasila
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
Ibu Kota :
Jakarta (6.00°10.5′LU 106°49.7′BT)
Bahasa Resmi : Bahasa Indonesia
Pemerintahan :
Republik Presidensial
Luas : 1,904,569 km2
Kemerdekaan
- Diproklamasikan : 17 Agustus
1945
- Diakui (sebagai RIS) : 27 Desember 1949
- Kembali ke RI : 17 Agustus 1950
Republik
Indonesia atau disingkat RI atau hanya disebut Indonesia adalah negara di Asia
Tenggara yang terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia
dan Benua Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Karena
letaknya tersebut, Indonesia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara)
yang saat ini terdiri lebih dari 17.508 pulau yang tersebar diseluruh
wilayahnya. Maka dari itu, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Dengan populasi
sebesar lebih dari 222 juta jiwa yang diketahui dari sensus penduduk tahun 2006
lalu, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara
yang berpenduduk sebagai Muslim (beragama Islam) terbesar di dunia, meskipun
secara resmi Indonesia adalah bukan negara Islam. Bentuk pemerintahannya adalah
Republik dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden sebagai pimpinan
negara di pilih secara langsung oleh penduduknya melalui Pemilihan Umum
(Pemilu).
Sejarah
Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lain. Kepulauan Indonesia menjadi
wilayah perdagangan penting, setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan
Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok (China) dan
India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha telah tumbuh pada awal abad Masehi, di
ikuti para pedagang arab yang membawa agama baru bernama Islam serta kekuatan
Eropa yang saling memperebutkan wilayah kekayaan rempah-rempah di Indonesia
sekaligus menyebarkan agama Kristen dan Khatolik. Sehingga agama-agama di Indonesia
menjadi beragam sampai saat ini. Indonesia menyatakan kemerdekaannya setelah
350 tahun di jajah oleh Negara Belanda dan sekitar 3,5 tahun oleh Jepang.
Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno sebagai wakil dari Bangsa
Indonesia menyatakan dan membacakan Proklamasi sebagai tanda bahwa bangsa
Indonesia merdeka. Setelah kemerdekaannya Indonesia kemudian mengalami beragam
kendala seperti bencana alam, krisis ekonomi dan juga gangguan internal
politik.
Dari Sabang
sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang
berbeda. Sehingga semboyan negara Indonesia adalah "Bhineka Tunggal
Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu atau bisa
dikatakan keberagamaan yang membentuk negara. Selain memiliki kekayaan wilayah
dan juga populasi yang besar, Indonesia didukung oleh kekayaan hayati dan alam
yang begitu melimpah. Sehingga negara-negara lain sering mengatakan bahwa
Indonesia merupakan surganya dunia.
Indonesia
juga anggota dari PBB
dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB,
yaitu pada tanggal 7 Januari1965,
dan bergabung kembali pada tanggal 28
September1966
dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang
sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28
September1950.
Selain PBB,
Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN,
APEC,
OKI,
G-20
dan akan menjadi anggota dari OECD.
1.1.
ETIMOLOGI
Kata
"Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus
yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunaninesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia
berarti wilayah Hindia
kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama
ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850,
George Earl, seorang etnolog berkebangsaan
Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia
untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari
Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim
dari Kepulauan India.Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia
Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan
Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch
Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost);
dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859),
ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
Sejak tahun
1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar
Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi
politik.Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien
oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia
pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan
kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun
1913.
1.2.
GEOGRAFI
1.2.1. Letak, Luas, Dan
Batas
A. Letak
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang berbetuk republik, terdapat di kawasan Asia
Tenggara. Indonesia lebih kurang memiliki 17.000 pulau dengan luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Berdasarkan
letak Astronomis, Indonesia termasuk kedalam daerah tropis. Daerah tropis
adalah daerah yang terletak diantara 0° - 23,5° LU dan 0° - 23,5° LS, daerah
ini merupakan daerah peredaran mata hari semu tahunan. Karena Indonesia
terletak pada garis lintang 6° LU dan 11° LS, maka Indonesia termasuk daerah
tropis.
Berdasarkan
posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Negara
Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan.
- Selatan : Negara
Australia, Samudera Hindia
- Barat : Samudera Hindia
- Timur : Negara Papua
Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik
Posisi
geografis Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang
berbeda pengertian dan pandangannya.
Letak Astronomi
Secara
astronomis terletak pada daerah tropis yaitu di antara garis lintang 6° LU –
11° LS. kedudukan matahari semu ternyata berpengaruh terhadap suhu, tekanan
udara dan kelembaban udara di Indonesia. Letak astronomis
suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis
bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara
horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub
Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU
– 11oLS dan 95oBT – 141oBT Berdasarkan letak
astrono- misnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada
peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equa-
tor atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.
Letak Geografis
Letak geografis adalah letak
suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan
letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua
Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan
demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti
penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
Letak Geologis
Letak geologis
adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan
bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda
dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum
Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan
Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa
bumi.
A. Luas
Untuk apakah
kita mengetahui luas suatu Negara itu?? Apa pentingnya? Jawabnya tentu saja
penting. Manfaat mengetahui luas suatu Negara yaitu untuk mengetahui batas,
keamanan, kesejahteraan (potensi SDA dan SDM). Karena semakin luas suatu
Negara, potensi nya lebih baik. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian suatu bangsa. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di
antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah
1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km².
Dan dengan
batas-batas sebagai berikut :
Utara : Pulau Rando 6°LU-95°BT , Pulau
Sekating 5°LU, dan Pulau
Miangas 4°30’LU
Barat : masih berbatasan dengan Pulau
Rondo
Selatan : Pemana (Selatan pulau
Roti) 11°LS -123°BT
Timur : Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT
B. Batas
Indonesia harus
mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan dengan wilayah
lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan, pengawasan, dan
perlindungan Negara. Batas terbagi dua, batas politik dan batas fisik.
a. Batas Politik, dilandaskan berdasarkan:
Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris , dalam membagi wilayah
kekuasaan;
Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928;
Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritimr Kringen Ordonantie) pembagian
wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut Pedalaman;
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar wilayah laut dinyatakan 12
mil;
UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur ke NKRI;
Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi jenis batas laut
berdasarkan batas laut territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE
1.2.2.
Iklim
Indonesia
terletak pada daerah tropis dengan suhu Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C.
Hal ini tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang, Indonesia menjadi Negara
beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran matahari
sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi.
Namun wilayah yang sangat menerima dampak disaat kemarau tinggi yaitu Nusa Tenggara,
Sulawesi, Maluku atau dengan kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua).
Hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan pulau-pulau dengan daratan yang
kecil sehingga ketika kemarau cadangan air tanah sedikit akibat kurangnya
infiltrasi ketika hujan. Sementara itu hujan masih turun ketika musim kemarau,
hal ini terjadi pada wilayah pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa barat.
Hujan yang turun ini merupakan hujan Zenit, merupakan suatu proses hujan yang
berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus naik
dimana pada waktu naik temperature akan turun sampai suatu saat terjadi
kondensasi,maka timbul hujan (Mudjiono, 1986:18).
1.2.3.
Sumber
Daya Alam
Sumber
daya alam Indonesia berupa minyak bumi,
timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur,
batu bara,
emas, dan perak dengan
pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian
sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang
rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14%
dengan lahan irigasi
seluas 45.970 km.
1.2.4.
Flora dan Fauna Indonesia
A.
Fauna
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman
fauna ini karena berbagai hal:
- Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai
hutan hujan tropis (trophical rain forest) yang kaya akan tumbuhan dan hewan
hutan tropis.
- Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan
Australia
- Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan
setiap pulau memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas
tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
Indonesia terletak di dua kawasan persebaran
fauna dunia, yaitu Australis dan Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan
keanekaragaman fauna. Berbagai jenis fauna yang meliputi:
Mamalia (lebih dari 500
jenis)
Kupu-kupu (lebih dari 100
jenis)
Reptil (lebih dari 600
jenis)
Burung (lebih dari 1.500
jenis)
Amfibi (lebih dari 250
jenis)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna
Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur.
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat
bertipe Asiatis, di wilayah Indonesia Tengah merupakan fauna khas/fauna asli
Indonesia sedangkan wilayah fauna Indonesia Timur bertipe Australis.
Berikut ini adalah beberapa fauna Indonesia
A. Flora
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami
dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di
berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain sebagai berikut:
- Iklim
- Jenis tanah
- Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
- Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekaragaman jenis
tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara
dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat
dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan
yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak
belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di
Indonesia sebagai berikut:
- Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok
di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
- Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang
cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
- Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang
cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
- Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada
tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain
sebagai berikut :
- Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara
tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim
kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan
akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk
randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi.
Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga
Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan
tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis
terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
- Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru-
pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana
terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di
daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat
di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
- Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang
berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian
timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
1.1.
SEJARAH
1.1.1.
Sejarah
Awal
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus,
yang oleh antropolog
juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa
kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000
tahun yang lalu.Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas
penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka
tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa
Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke
wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan.Kondisi tempat yang ideal bagi
pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM, menyebabkan
banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan
baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur
perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran
antara India dan Cina selama beberapa abad.Sejarah Indonesia selanjutnya
mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.
Sejak
abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika.
Sebuah bagian dari relief kapal di candi Borobudur,
k. 800 M.Di bawah pengaruh agama Hindu
dan Buddha,
beberapa kerajaan terbentuk di pulau Kalimantan,
Sumatera,
dan Jawa
sejak abad ke-4
hingga abad ke-14. Kutai,
merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Di wilayah barat
pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara.
Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda
dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang
berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya
mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di
Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu,
sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina
Selatan. Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra
dan Sanjaya berhasil mengembangkan
kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa,
dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi Borobudur
dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13, Majapahit
berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada,
kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering
disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.
Kedatangan pedagang-pedagang Arab
dan Persia
melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam. Selain itu
pelaut-pelaut Tiongkok
yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah
menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15.Para
pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah
Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267,
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
1.1.2. Kolonialisme
Indonesia juga merupakan negara
yang dijajah oleh banyak negara Eropa dan juga Asia, itu disebabkan Indonesia sejak zaman dahulu merupakan
negara yang kaya akan hasil alamnya yang melimpah, hingga membuat negara-negara
Eropa
tergiur untuk menjajah dan bermaksud menguasai sumber daya alamnya untuk
pemasukan bagi negaranya, Negara-negara yang pernah menjajah diantaranya
adalah:
Portugis
pada tahun 1509,
hanya Maluku,
lalu berhasil diusir pada pada tahun 1595.
Spanyol
pada tahun 1521,
hanya Sulawesi Utara, tetapi berhasil diusir pada
tahun 1692.
Belanda
pada tahun 1602,
seluruh wilayah Indonesia.
Perancis
secara tidak langsung menguasai Jawa pada periode 1806-1811 karena Kerajaan
Belanda takluk kepada kekuatan Perancis. Ketika Louis Bonaparte adik Napoleon Bonaparte naik takhta Belanda pada
tahun 1806, maka secara otomatis jajahan Belanda jatuh ke tangan Perancis.
Periode ini berlangsung pada pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun
1808-1811. Berakhir pada tahun 1811 ketika Inggris mengalahkan kekuatan
Belanda-Perancis di pulau Jawa.
Inggris pada tahun 1811, sejak
ditandatanganinya Kapitulasi Tungtang yang salah satunya berisi penyerahan Pulau Jawa
dari Belanda
kepada Inggris, Pada tahun 1814 dilakukanlah KonvensiLondon yang
isinya pemerintah Belanda
berkuasa kembali atas wilayah jajahan Inggris
di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816, pemerintahan Inggris
di Indonesia secara resmi berakhir.
Jepang
pada tahun 1942,
hanya 3,5 tahun, dan berakhir pada tahun 1945, sejak kekalahan Jepang kepada
sekutu.
1.1.3. Indonesia Merdeka
Pada Maret 1945 Jepang membentuk
sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang
Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi
pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945 yang pada saat itu
sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni Soekarno,
Mohammad
Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai
presiden, wakil presiden, dan perdana
menteri. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda
mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk
meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai
'aksi kepolisian' (Politionele Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia
sebagai Agresi Militer.Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka
pada 27 Desember1949 sebagai negara federal
yang disebut Republik Indonesia Serikat setelah
mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama Amerika
Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya
negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat.
Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden
dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an,
pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan
non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok sosialis,
misalnya Republik Rakyat Tiongkok dan Yugoslavia.
Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara
tetangga, Malaysia
("Konfrontasi"),
dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya
pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal
dan sejumlah perwira
menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya Orde Baru
yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai otak di
belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta
mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis.
Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di
bawah Presiden Soekarno.
Jenderal Soeharto
menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman komunisme.
Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto
berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis
dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar
negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya.
Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru,
sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal
dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan
ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley,
yang dipanggil "Mafia Berkeley".Namun, Soeharto menambah
kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi,
kolusi,
dan nepotisme
yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi
besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.
Dari 1998 hingga 2001, Indonesia
mempunyai tiga presiden: Bacharuddin
Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman
Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004pemilu
satu hari terbesar di dunia diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Indonesia kini sedang mengalami
masalah-masalah ekonomi, politik dan pertikaian
bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan
kemerdekaan, terutama Papua.
Timor Timur
akhirnya resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun
bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias
dilanda dua gempa bumi
besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004
dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.)
Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di Yogyakarta
dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo
pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan
1.2.
POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Indonesia menjalankan
pemerintahan republikpresidensial multipartai yang demokratis.
Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia
didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif,
eksekutif
dan yudikatif.
Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negaraunikameral,
namun setelah amandemen
ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya
juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004 menjelma menjadi
lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang
merupakan wakil rakyat melalui Partai
Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang
merupakan wakil provinsi dari jalur independen.
Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan
dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh
anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini
diketuai oleh Sidarto Danusubroto, menggantikan almarhum Taufiq Kiemas.
DPR saat ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai
oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden,
wakil
presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri
bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di
parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh
Partai
Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai
Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga
stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di
Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa
portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa
reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi
Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan
administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
1.3. PEMBAGIAN ADMINISTRATIF
Indonesia saat ini terdiri dari
34 provinsi,
lima di antaranya memiliki status yang berbeda (Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat,
Papua,
dan DKI Jakarta).
Provinsi dibagi menjadi 403 kabupaten dan 98 kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan
dan lagi menjadi kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tiap provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur;
sementara kabupaten
memiliki DPRD Kabupaten dan bupati;
kemudian kota
memiliki DPRD Kota dan wali kota;
semuanya dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada.
Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena
Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat,
dan Papua
memiliki hak istimewa legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang
lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk
sistem legal sendiri; pada tahun 2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.Yogyakarta
mendapatkan status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting
Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi.Provinsi
Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus
tahun 2001.DKI Jakarta, adalah daerah khusus ibukota
negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah
Indonesia dan menjadi provinsi Timor Timur
pada 1979–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara
Timor Leste.
Provinsi di Indonesia dan
ibukotanya
1.4.
PENDIDIKAN
Sesuai dengan konstitusi yang
berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945
pasal 31 ayat 4 dan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah
mesti mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik
dan biaya kedinasan. Namun pada tahun 2007 alokasi yang
disediakan tersebut baru sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan negara Malaysia,
Thailand
dan Filipina
yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28 %.
1.5. EKONOMI
Peta
yang menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto per kapita provinsi-provinsi
Indonesia pada tahun 2008 atas harga berlaku. PDRB per kapita provinsi Kalimantan Timur
mencapai Rp.100 juta manakala PDRB per kapita Maluku,
Maluku Utara,
dan Nusa Tenggara Timur kurang dari Rp.5 juta.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pemerintahaan Orde Baru segera
menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi,
menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik
bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi
yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat
pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai
1981. Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain
berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,
selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada
industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997. Ekonomi
Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an
akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar
Asia pada saat itu, yang
disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden
Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat ini ekonomi Indonesia telah
cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia
tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.Namun
demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat
pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8%
masyarakat hidup di bawah garis
kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan
penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.
Indonesia mempunyai sumber daya
alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah,
gas alam,
timah,
tembaga,
dan emas.
Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia
telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah.
Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh,
kopi, rempah-rempah,
dan karet.
Sektor jasa adalah
penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri
menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%. Meskipun demikian, sektor
pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya,
yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%,
dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.
Rekan perdagangan terbesar
Indonesia adalah Jepang,
Amerika
Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia,
Singapura
dan Australia.Meski kaya akan sumber daya alam
dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan
yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi
yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan
Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang
dikeluarkannya pada tahun 2007.
Peringkat Internasional
Organisasi
|
Nama Survey
|
Peringkat
|
Heritage Foundation/The Wall Street Journal
|
Indeks Kebebasan Ekonomi
|
110 dari 157
|
The Economist
|
Indeks Kualitas Hidup
|
71 dari 111
|
Reporters Without Borders
|
Indeks Kebebasan Pers
|
103 dari 168
|
Transparency International
|
Indeks Persepsi Korupsi
|
143 dari 179
|
United Nations Development
Programme
|
Indeks Pembangunan
Manusia
|
108 dari 177
|
Forum Ekonomi Dunia
|
Laporan Daya Saing Global
|
51 dari 122
|
1.6. DEMOGRAFI
Menurut sensus penduduk 2000,
Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta,dan diperkirakan pada tahun 2006
berpenduduk 222 juta.130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa
yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta
berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga
kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia
terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan
dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut
bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa,
Sunda,
Madura,
Batak,
dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk
pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah etnis Tionghoa,
India,
dan Arab.
Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan
menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta
populasi etnis Tionghoa.Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan
2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat
Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang
dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara
dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan
(8,9%), Katolik
(3%), Hindu
(1,8%), Buddha
(0,8%), dan lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia
juga secara resmi mengakui Konghucu.
Kebanyakan penduduk Indonesia
bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu,
namun bahasa resmi
negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh
sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk
Indonesia.
1.7.
KEBUDAYAAN
1.7.1.
Pertunjukan
Wayang kulit
warisan budaya Jawa.
Indonesia memiliki sekitar 300
kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama
berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan
termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki
aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit
yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana
dan Baratayuda.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di
antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera
seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati
dari Aceh.
Seni pantun, gurindam,
dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun
lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan,
pentas seni, dan lain-lain.
1.7.2.
Busana
Di bidang busana warisan budaya
yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah
yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta,
Surakarta,
Cirebon,
Pandeglang,
Garut,
Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan batik ini pun
diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya.[59]
Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang
dikenakan di setiap daerah antara lain baju kurung
dengan songketnya
dari Sumatera Barat (Minangkabau),
kain ulos
dari Sumatera Utara(Batak), busana kebaya, busana
khas Dayak
di Kalimantan,
baju bodo
dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.
1.7.3.
Arsitektur
Lukisan Candi Prambanan
yang berasal dari masa pemerintahan Raffles.
Arsitektur Indonesia mencerminkan
keanekaragaman budaya, sejarah,
dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya.
Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa
perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan.
Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India.
Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia
kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana
kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini Indonesia Indah, salah satu
objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan
keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia
misalnya Rumah Gadang, Monumen
Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung.
1.7.4.
Olahraga
Olahraga yang paling populer di
Indonesia adalah bulu tangkis dan sepak bola;
Liga Super Indonesia adalah liga klub
sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional termasuk sepak takraw
dan karapan sapi
di Madura.
Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan,
seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik
yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang
ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik
tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan
daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan
olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.
1.7.5.
Seni
musik
Seni musik di Indonesia, baik
tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik
tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional
termasuk juga keroncong
yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu,
Jakarta,yang
dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga
musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut
yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga
musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang
sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.
Seperangkat gamelan
Alat musik tradisional yang merupakan
alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di
Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri'
oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri
dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara
lain meliputi:
|
|
|
|
1.7.6.
Boga
Beberapa
makanan Indonesia:
soto
ayam, sate
kerang, telor pindang, perkedel dan es teh manis.
Masakan
Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya. Nasi adalah makanan
pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang
penting.Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara
dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik
memasak dari bangsa Melayu
sendiri, India,
Timur tengah,
Tionghoa,
dan Eropa.
Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional,
menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan
bangsa Spanyol
dan Portugis,
telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke
Indonesia.
Sambal, sate, bakso, soto, dan nasi goreng
merupakan beberapa contoh makanan yang biasa dimakan masyarakat Indonesia
setiap hari.Selain disajikan di warung atau restoran, terdapat pula aneka makanan khas Indonesia yang
dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau pikulan. Pedagang
ini menyajikan bubur ayam, mie ayam,
mi bakso, mi goreng,
nasi goreng, aneka macam soto, siomay, sate, nasi uduk, dan lain-lain.
Rumah makan Padang yang
menyajikan nasi Padang, yaitu nasi disajikan bersama aneka lauk-pauk Masakan
Padang, mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia. Selain itu Warung Tegal
yang menyajikan masakan Jawa khas Tegal dengan harga yang terjangkau juga
tersebar luas. Nasi rames atau nasi campur
yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di warung nasi di
tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api,
pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal
nasi kucing
sebagai nasi rames yang berukuran kecil dengan harga murah, nasi kucing sering
dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima. Penganan kecil semisal
kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan
dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu.
1.7.7.
Perfilman
Film pertama yang diproduksi
pertama kalinya di nusantara adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh
sutradara Belanda
G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman HindiaBelanda. Film ini dibuat dengan
aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung
dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember,
1926 di teater Elite and
Majestic, Bandung.
Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan,
sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar Ismail
merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Namun kemudian
film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai
negara berkedaulatan adalah film Darah dan Doa
(1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul
sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8
judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film Indonesia memuncak pada tahun
1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,meskipun kepopulerannya berkurang
pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia
yang dirilis setiap tahun meningkat.Film Laskar
Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata
menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia
saat ini.
1.7.8.
Kesusastraan
Bukti tulisan tertua di
Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasa Sanskerta
pada abad ke-5 Masehi.
Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli
yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan
Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang merupakan
penulis dan politikus pra-kemerdekaan; dan Pramoedya Ananta Toer, pembuat novel
Indonesia yang paling terkenal. Selain novel, sastra tulis Indonesia juga
berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar
merupakan penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak orang Indonesia
memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu
mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka. Kebebasan pers di
Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto.
Stasiun televisi
termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang
bersaing dengan stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun radio
swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing. Dilaporkan
terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007.Penggunaan
internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.
1.7.9.
Bahasa
Indonesia hanya memiliki satu
bahasa nasional atau bahasa negara, yakni Bahasa
Indonesia.Campur tangan negara terhadap bahasa nasional
diselenggarakan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Indonesia memiliki lebih dari
721 bahasa daerah. Di antara ratusan bahasa daerah tersebut, yang paling banyak
sebarannya adalah di Papua dan Kalimantan, sedangkan yang paling sedikit
adalah di pulau Jawa. Menurut jumlah penuturnya,
bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia berturut-turut adalah: Jawa
(80 juta penutur), Melayu-Indonesia, Sunda,
Madura,
Batak,
Minangkabau, Bugis,
Aceh,
Bali,
Banjar.
Bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional telah diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia kepada para pelajar
mulai jenjang pendidikan dasar.Meski demikian, dengan berbagai alasan terdapat
upaya untuk menghapus pelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar.
Bagi penganut agama Islam yang
menjadi kaum mayoritas di Indonesia, bahasa Arab adalah bahasa asing yang
memiliki kedudukan khusus, karena harus dipraktikkan dalam ibadah harian
tertentu, misalnya salat.
Meskipun demikian, bahasa Arab tidak menjadi bahasa pergaulan umum sejak
periode awal keberadaannya di Indonesia.
No comments:
Post a Comment