Pegunungan Kapur Utara
adalah salah satu pegunungan kapur yang membentang dari pesisir utara Pulau
Jawa mulai dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah hingga Lamongan Jawa Timur.
Sebagian orang menyebut Pegunungan Kendeng Utara karana letaknya yang sejajar
dengan Pegunungan Kendeng yang membujur di selatannnya. Wilayah Pegunungan
Kendeng Utara memanjang dari barat ke timur yang meliputi Kabupaten Pati bagian
selatan, Kabupaten Grobogan bagian utara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora,
Kabupaten Bojonegoro bagian utara dan Kabupaten Lamongan. Lebar rangkaian
pegunungan ini sekitar 30-50 km dengan ketinggian kurang dari 800 meter dari
permukaan laut. (http://wapedia.mobil/id/Pegunungan_Kapur_Utara)
Untuk melihat
Pegunungan Kapur Utara secara mudah dengan mata telanjang, apabila pembaca
bepergian dari Rembang ke Juwana atau dari Juwana ke Pati di kejauhan di
sebelah selatan terdapat warna biru yang menjulang ke langit dan memanjang
tidak ada putusnya nah itu sebagian dari Pegunungan Kapur Utara atau Pegunungan
Kendeng Utara. Pegunungan tersebut dapat terlihat lebih jelas dari jalan raya
arah Pati ke Purwadadi, setelah Jembatan Tanjang ke arah selatan pegunungan
tersebut tampak jelas di arah kejauhan di depan pembaca. Lebih jauh sumber tersebut
menjelaskan bahwa Pegunungan Kapur Utara merupakan kawasan karst atau batu
gamping. Wilayah ini permukaannya kurang akan air akibat sifat batuan kapur
(kawasan karst) yang mudah larut oleh air hujan. Kawasan ini mempunyai banyak
sekali rekahan atau lubang yang sebagian dikenal dengan goa-goa alam.
Pegunungan Kapur Utara
Pegunungan Kapur Utara adalah salah satu pegunungan kapur yang membentang di pesisir
utara Pulau Jawa mulai dari Kabupaten Pati Jawa Tengah hingga Lamongan (Jawa Timur).
Oleh sebagian orang
disebut juga sebagai Pegunungan Kendeng Utara, karena letaknya yang sejajar
dengan Pegunungan Kendeng yang membujur di
sebelah selatannya. Juga ada yang
menyebutnya sebagai Pegunungan Serayu Utara.
Fisik Pegunungan
Wilayahnya memanjang
dari barat ke timur yang meliputi Kabupaten Pati bagian selatan, Kabupaten Grobogan bagian
utara, Kabupaten
Rembang, Kabupaten
Blora, Kabupaten
Tuban, Kabupaten Bojonegoro bagian utara dan Kabupaten Lamongan bagian barat.
Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km dengan ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan laut.
Kawasan karst
Pegunungan Kapur Utara
merupakan kawasan batu gamping atau daerah karst. Daerah ini identik dengan fenomena alam yang kurang akan air di permukaan akibat sifat batuan kapur yang sangat mudah meloloskan air. Meskipun dipermukaan cenderung
kering dengan dipenuhi banyaknya batu karang dan tebing.
Sesuai dengan sifat
batuan kapur (kawasan karst) yang mudah larut oleh air hujan membuat kawasan ini memiliki banyak sekali rekahan ataupun
lubang yang sebagian dikenal sebagai gua–gua alam. Selain itu karena besarnya tingkat porositas (meloloskan)
air yang sangat tinggi membuat kawasan ini menjadi area resapan bagi daerah –
daerah di sekitarnya. Air hujan yang meresap lewat rekahan – rekahan yang ada
menciptakan suatu sistem sungai bawah tanah yang unik.
PEGUNUNGAN KAPUR SELATAN
Pegunungan Kapur
Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Pegunungan Selatan yang terbentuk oleh
aktivitas tektonik menghasilkan bentukan morfologi yang unik. Aktivitas
tektonik tersebut tercermin dalam pola struktur yang berkembang di Pegunungan
Selatan.
Kompleks Pegunungan Selatan berdasarkan
pembagian fisiografi pulau Jawa menurut Van Bemmelen (1949) dibagi menjadi
beberapa zona diantaranya, Baturagung Range, Panggung Masif, Plopoh Range & Kambengan Range di bagian utara, Plateu batugamping berbentuk
topografi karst (Gunung Sewu) di bagian selatan, serta cekungan antar gunung
yaitu cekungan Wonosari dan cekungan Baturetno di bagian tengah . Kompleks
Pegunungan Selatan berupa sebuah blok yang miring ke arah Samudera Indonesia
(selatan), dimana pada bagian utaranya terdapat gawir-gawir yang memanjang
relatif barat-timur. Hal ini terjadi karena adanya evolusi tektonik yang
terjadi di Pulau Jawa pada zaman Kapur hingga sekarang (Gambar 1.1).
Menurut Sudarno (1997), ada 4 pola
struktur yang berkembang Kompleks Pegunungan Selatan diantaranya : arah Timur
laut – Barat daya, arah Utara – Selatan, arah Barat laut – Tenggara, arah Timur
– Barat. Stratigrafi Kompleks Pegunungan Selatan tersusun oleh batuan vulkanik
di bagian utara Kompleks dan batugamping (karst topography) di bagian
timur Kompleks. Daerah penelitian sendiri yang merupakan bagian dari Daerah
Aliran Sungai Oyo yang berada di bagian selatan Kompleks Pegunungan Selatan
tersusun atas batugamping. Terkait hal-hal tersebut di atas, geomorfologi
Pegunungan Selatan tentunya berada dibawah pengaruh kendali faktor-faktor
geologi (tektonik dan geomorfologi) yang saling berhubungan bahkan saling
berinteraksi.
No comments:
Post a Comment