Skala waktu geologi
Tidak diketahui pasti berapa juta
tahu yang lalu bumi ini dilahirkan.demikian pula kapan kulit bumi
terbentuk.
Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang
sudah nyata. Pada dasarnya semua sedimen dijumpai batuan yang sama sekali tidak
mengandung fosil. Masa ini kemudian dikenal dengan nama masa Azoikum. Kemudian menyusul
lapisan-lapisan batuan yang hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang
masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan
gamping, yang kemudian masa ini dikenal sebagai masa Proterozoikum. Kemudian kadang-kadang bkedua masa itu
dijadi kan satu masa yang kemudian disebut sebagai Arkeozoikum.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan
binatang, dan ada beberapa bentuk kehidupan yang terkhususkan yang telah
mengalami kepunahan, masa ini dikenal dengan masa Paleozoikum.
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan binatang yang
erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, masa i ni disebut masa Mesozoikum.
Akhirnya datang suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan
suatu permulaan pembentukan tumbuhan-tumbuhan dan binatang sekarang, pada masa
ini telah terdapat binatang menyusui, masa ini disebut masa Kenozoikum.
Waktu ada manusia di dunia yaitu akhir Kenozoikum oleh A.W.Garabau disebut
sebagai Psikozoikum.
BAB 2
MASA ARKEOZOIKUM
Masa ini berlangsung 4.500-600. Pada masa
ini dapat disimpulkan bahwa endapan yang berumur Arkeozoikum secara
stratigrafis terletak dibawah endapan yang terjadi di zaman kambrium, yang
dicirikan sudah banyak mengandung fosil.
111.1 Zaman Kambrium
Sistem kambrium ini merupakan sistem yang
tertua yang mengandung banyak fosil terletak tidak selaras di atas sistem
Pra-Kambium yang kebanyakan terdiri dari batuan metamorf.
111.2 Zaman Ordovisium
Dengan demikian dibagi menjadi 2 kalayaitu
kala Silur Bawahdan silur atas
111.3 Zaman Silur
Pada sisi bawah, zaman silur berbatasan
dengan Kambrium yang dicirikan oleh adanya rumpang. Selamjutnya lapisan silur
dicirikan dengan adanya fauna yg lebih luas dibandingkanKambrium.
Silur bawah dan silur atas dipisahkan oleh suatu susut laut sedang di
beberapa daerah oleh suatu pembentukan pegunungan dalam waktu yang singkat.
111.4 Zaman Devon
Zaman Devon dapat dipisahkan dari zaman
Silur yang ada di bawah Zaman Karbon yang ada di atasnya baik menurut
paleontologi maupun stratigrafi. Zaman devon dicirikan dengan munculnya
tumbuhan-tumbuhan pertama dan binatang bertulang punggung. Di laut dijumpai
perkembangan yang luas dari kelompok binatang tak bertulang belakang.
111.5 Zaman Karbon
Selama zaman ini diendapkan sistem
karbon,yakni timbulnya karbon bebas.
111.6 Zaman perum
Sesudah zaman karbon menyusullah zaman
perm. Selama zaman ini diendapkan sistem perm. Endapan perm dicirikan oleh
kelompok fosil paleozoikum yang penghabisan
BAB IV
MASA MESOZOIKUM
Sesudah selesai Pembentukan Eraten
Paleozoikum segera disusul dengan Masa Mesozoikum. Selama Masa Paleozoikum
terbentuklah beberapa pegunungan perlipatan yang cukup besar. Selama masa
Mesozoikum hubungan tersebut lalu susut dan melebur dalam geosinklin
Tethys besar yang merupakan suatu rangkaian cekungan-cekungan geosinklin.
Perkembangan kehidupan selama masa Paleozoikum dan selama Mesozoikum
menunjukkan adanya perbedaan. Selama masa Paleozoikum golongan binatang
Vertebrata sudah ada dan ini berkembang dan berlanjut hingga masa mesozoikum.
IV.I Zaman Trias
Nama trias diambil dari perkembangan
endapan Mesozoikum yang didapatkan di cekungan jerman, yang kemudian dianggap
sebagai wilayah tipe untuk sistem Trias, walaupun singkapan yang relatif
lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat,
kanada maupun Timor.
Zaman trias dapat dipisahkan dengan zaman perm yang merupakan akhir dari
masa Paleozoikum oleh adanya suatu ketidakselarasan ataupun oleh perbedaan
kandungan fosil.
IV Zaman Yura
zaman yura dapat dibedakan dan
berkembang baik sebagai endapan-endapan laut ataupun merupakan endapan
geosinklin.endapan zaman yura diperkirakan berumur 135 sampai180 juta tahun.
Endapan zaman yura baik yang terjadi di laut maupun yang di daratan banyak
mengandung fosil. Selama zaman yura berkembang baik merupakan endapan dalam
fasies. Laut, fasies maupun fasies geosinklin. Perkembangan Endapan Yura di
Indonesia didapatkan baik di Indonesia barat maupun di Indonesia bagian Timur.
IV Zaman Kapur
Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur
pengendapansusut laut-genang laut-susut laut. Hal penting adalah bahwa susut
laut-genang laut tersebut di atas untuk setiap tempat di dunia tidak
bersamaan waktunya, oleh sebab itu pembagian ini tidak dapat dipergunakan untuk
penasabahan jarak jauh. Endapan zaman kapur diperkirakan berumur 65 sampai 135
tahun.
Di antara jenis-jenis untuk mencirikan zaman kapur antara lain anggota dari
pilum protozoa khususnya darin ordo Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum
Mollusca dan Pilum Arthopoda. Di samping itu terdapat pula perkembangan dari
golongan Vertebrata maupun jenis flora.
Endapan Kapur dijumpai dengan pelamparan yang luas. Tempat-tempat yang
sudah dikenal antara lain daerah perancis selatan.
Perkembangan endapan kapur di Indonesia hanya terdapat di
beberapa tempat yang terpencar. Di Indonesia bagian barat sistem kapur
dicirikan oleh endapan klastik dengan fosil Orbitolina, meskipun fosil ini juga
dijumpai padda sistem kapur yang ada di Indonesia bagian Timur.
BAB V
MASA KENOZOIKUM
Dalam Masa Kenozoikum dijumpai kembali
pembagian dalam berbagai cekungan yang telah terjadi selama Masa Mesozoikum.
Dalam deretan-deretan Geosinklin Lingkar Pasifik , pegunungan Pelipatan yang
terjadi akibat Orogenesa Larami menurut perbandingan berpola relatif sama.
Dari hasil penelitian Giovani Arduino berhasil menyimpulkan pembagian waktu
geologi dalam bentuk lain, yaitu: Primerb untuk Prakambium dan Paleozoikum,
Sekunder untuk Mesozoikum Tersier dan Kwarter untuk kenozoikum.
Masa Kenozoikum salah satu di antaranya dicirikan oleh perkembangan
kehidupan baik jenis fauna maupun jenis flora. Salah satu hal yang menarik
adalah anggota dari Pilum Protozoa yang termasuk dalam ordo Foraminifera.
Eratem Kenozoikum merupakan sedimen-sedimen yang terbentuk terakhir dalam
sejarah bumi. Maka dari itu batuan tersebut menurut perbandingan belum seberapa
terkikis oleh erosi. Oleh sebab itu banyak bagian muka bumi yang tertutup oleh
endapan Masa Kenozoikum. Salah satu ciri dari masa Kenozoikum ialah banyak
terjadi kegiatan volkanik yang dapat dibedakan:
1. Volkanik Basa dengan batuan yang
terutama hanya sedikit mengandung senyawa silikat terutama senyawa yang
bersifat asam.
2. Volkanisme asam sampai pertengahan, dengan
batuan yang mengandung kandungan asam silikat relatif banyak.
Kenozoikum di Indonesia merupakan daerah
yang termasuk di jalur geosinklinal Lingkar Pasifik dan Geosinklin Tethys.
Akitnya Indonesia mempunyai struktur geologi yang cukup rumit.
Sifat dan pelemparan Endapan kenozoikum di Indonesia merupakan cekungan
sedimentasi yang terdapat di kawasan Indonesia dapat digolongkan menjadi:
1. Cekungan epikontinental
2. Cekungan antar gunung
3. Miogeosinklin
4. Eugeosinklin
Zaman Tersier
Keadaan daerah Indonesia pada permulaan Zaman Tersier, tepatnya pada sub
zaman paleogen adalah sebagai berikut:
·
-Kala Eosen
Pada kala ini terjadi genangan laut, dan pada saat ini awal terjadinya
cekungan pengendapan tersier
· - Kala
Oligosen
Apabila Eosen merupakan kala dengan genangan laut, maka Oligosen akan
dicirikan oleh adanya susut laut yang di beberapa daerah berhubungan dengan
pengangkatan dan pembentukan pegunungan yang terjadi di seluruh dunia.
· - Kala
Miosen
Kala miosen sebagian besar dicirikan oleh adanya genang laut, disamping
makin bertambahnya kegiatan volkanisme.
·
Miosen Bawah
Selama Miosen Bawah di pulau jawa peristiwa genang laut makin meluas dan di
tempat-tempat itulah terdapat pelamparan endapan kala Miosen Bawah. Hanya
sepanjang deretan Pulau Gunung api saja tidak didapatkan endapan Miosen Bawah.
·
Miosen tengah dan atas
Genangan laut yang telah mulai
sejak kala Miosen Bawah mencapai puncaknya pada kala Miosen tengah. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan proses sedimentasi di semua cekungan
mengalami peribahan-perubahan yang nyata.
· - Kala
Pliosen
Kala Pliosen dicirikan oleh adanya susut laut. Hal ini menyebabkan makin
menyempitnya luas lautan pada kala Pliosen dan terjadilah perluasan daratan di
sulawesi, Irian, Jawa timur bagian selatan serta melebarnya luas daratan,
sebagai akibat selanjutnya seosinklin yang telah ada pada kala Miosen menjadi
sempit.
· - Zaman
Kwarter
Setelah Zaman Tersier maka disusul dengan Zaman Kwarter yang diawali dengan
kala Pleistosen dan berakhir dengan Kala Holosen.
No comments:
Post a Comment