Monday, May 15, 2017

Skala Waktu Geologi



         Skala waktu geologi

Tidak diketahui pasti berapa juta tahu  yang lalu bumi ini dilahirkan.demikian pula kapan kulit bumi terbentuk.
Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang sudah nyata. Pada dasarnya semua sedimen dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian dikenal dengan nama masa Azoikum. Kemudian menyusul lapisan-lapisan batuan yang hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping, yang kemudian masa ini dikenal sebagai masa Proterozoikum. Kemudian kadang-kadang bkedua masa itu dijadi kan satu masa yang kemudian disebut sebagai Arkeozoikum.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang, dan ada beberapa bentuk kehidupan yang terkhususkan yang telah mengalami kepunahan, masa ini dikenal dengan masa Paleozoikum.
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, masa i ni disebut masa Mesozoikum.
Akhirnya datang suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuhan-tumbuhan dan binatang sekarang, pada masa ini telah terdapat binatang menyusui, masa ini disebut masa Kenozoikum.
Waktu ada manusia di dunia yaitu akhir Kenozoikum oleh A.W.Garabau disebut sebagai Psikozoikum.

BAB 2

MASA ARKEOZOIKUM
Masa ini berlangsung 4.500-600. Pada masa ini dapat disimpulkan bahwa endapan yang berumur Arkeozoikum secara stratigrafis terletak dibawah endapan yang terjadi di zaman kambrium, yang dicirikan sudah banyak mengandung fosil.

111.1 Zaman Kambrium 
Sistem kambrium ini merupakan sistem yang tertua yang mengandung banyak fosil terletak tidak selaras di atas sistem Pra-Kambium yang kebanyakan terdiri dari batuan metamorf.

111.2 Zaman Ordovisium 
Dengan demikian dibagi menjadi 2 kalayaitu kala Silur Bawahdan silur atas

111.3 Zaman Silur
Pada sisi bawah, zaman silur berbatasan dengan Kambrium yang dicirikan oleh adanya rumpang. Selamjutnya lapisan silur dicirikan dengan adanya fauna yg lebih luas dibandingkanKambrium.
Silur bawah dan silur atas dipisahkan oleh suatu susut laut sedang di beberapa daerah oleh suatu pembentukan pegunungan dalam waktu yang singkat.

111.4 Zaman Devon
Zaman Devon dapat dipisahkan dari zaman Silur yang ada di bawah Zaman Karbon yang ada di atasnya baik menurut paleontologi maupun stratigrafi. Zaman devon dicirikan dengan munculnya tumbuhan-tumbuhan pertama dan binatang bertulang punggung. Di laut dijumpai perkembangan yang luas dari kelompok binatang tak bertulang belakang.

111.5 Zaman Karbon
Selama zaman ini diendapkan sistem karbon,yakni timbulnya karbon bebas.

111.6 Zaman perum
Sesudah zaman karbon menyusullah zaman perm. Selama zaman ini diendapkan sistem perm. Endapan perm dicirikan oleh kelompok fosil paleozoikum yang penghabisan


BAB IV
MASA MESOZOIKUM

Sesudah selesai Pembentukan Eraten Paleozoikum segera disusul dengan Masa Mesozoikum. Selama Masa Paleozoikum terbentuklah beberapa pegunungan perlipatan yang cukup besar. Selama masa Mesozoikum hubungan tersebut lalu  susut dan melebur dalam geosinklin Tethys besar yang merupakan suatu rangkaian cekungan-cekungan geosinklin.
            Perkembangan kehidupan selama masa Paleozoikum dan selama Mesozoikum menunjukkan adanya perbedaan. Selama masa Paleozoikum golongan binatang Vertebrata sudah ada dan ini berkembang dan berlanjut hingga masa mesozoikum.

IV.I Zaman Trias
Nama trias diambil dari perkembangan endapan Mesozoikum yang didapatkan di cekungan jerman, yang kemudian dianggap sebagai wilayah tipe untuk sistem Trias, walaupun singkapan yang relatif lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat, kanada maupun Timor.
Zaman trias dapat dipisahkan dengan zaman perm yang merupakan akhir dari masa Paleozoikum oleh adanya suatu ketidakselarasan ataupun oleh perbedaan kandungan fosil.

IV Zaman Yura
 zaman yura dapat dibedakan dan berkembang baik sebagai endapan-endapan laut ataupun merupakan endapan geosinklin.endapan zaman yura diperkirakan berumur 135 sampai180 juta tahun. Endapan zaman yura baik yang terjadi di laut maupun yang di daratan banyak mengandung fosil. Selama zaman yura berkembang baik merupakan endapan dalam fasies. Laut, fasies maupun fasies geosinklin. Perkembangan Endapan Yura di Indonesia didapatkan baik di Indonesia barat maupun di Indonesia bagian Timur.
IV Zaman Kapur
Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur pengendapansusut laut-genang laut-susut laut. Hal penting adalah bahwa susut laut-genang laut tersebut di atas untuk setiap tempat  di dunia tidak bersamaan waktunya, oleh sebab itu pembagian ini tidak dapat dipergunakan untuk penasabahan jarak jauh. Endapan zaman kapur diperkirakan berumur 65 sampai 135 tahun.
Di antara jenis-jenis untuk mencirikan zaman kapur antara lain anggota dari pilum protozoa khususnya darin ordo Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca dan Pilum Arthopoda. Di samping itu terdapat pula perkembangan dari golongan Vertebrata maupun jenis flora.
Endapan Kapur dijumpai dengan pelamparan yang luas. Tempat-tempat yang sudah dikenal antara lain daerah perancis selatan.
Perkembangan endapan kapur di  Indonesia  hanya terdapat di beberapa tempat  yang terpencar. Di Indonesia bagian barat sistem kapur dicirikan oleh endapan klastik dengan fosil Orbitolina, meskipun fosil ini juga dijumpai padda sistem kapur yang ada di Indonesia bagian Timur.


BAB V
MASA KENOZOIKUM

Dalam Masa Kenozoikum dijumpai kembali pembagian dalam berbagai cekungan yang telah terjadi selama Masa Mesozoikum. Dalam deretan-deretan Geosinklin Lingkar Pasifik , pegunungan Pelipatan yang terjadi akibat Orogenesa Larami menurut perbandingan berpola relatif sama.
Dari hasil penelitian Giovani Arduino berhasil menyimpulkan pembagian waktu geologi dalam bentuk lain, yaitu: Primerb untuk Prakambium dan Paleozoikum, Sekunder untuk Mesozoikum Tersier dan Kwarter untuk kenozoikum.
Masa Kenozoikum salah satu di antaranya dicirikan oleh perkembangan kehidupan baik jenis fauna maupun jenis flora. Salah satu hal yang menarik adalah anggota dari Pilum Protozoa yang termasuk dalam ordo Foraminifera.
Eratem Kenozoikum merupakan sedimen-sedimen yang terbentuk terakhir dalam sejarah bumi. Maka dari itu batuan tersebut menurut perbandingan belum seberapa terkikis oleh erosi. Oleh sebab itu banyak bagian muka bumi yang tertutup oleh endapan Masa Kenozoikum. Salah satu ciri dari masa Kenozoikum ialah banyak terjadi kegiatan volkanik yang dapat dibedakan:
1.      Volkanik Basa dengan batuan yang terutama  hanya sedikit mengandung senyawa silikat terutama senyawa yang bersifat asam.
2.      Volkanisme asam sampai pertengahan, dengan batuan yang mengandung kandungan asam silikat relatif banyak.
Kenozoikum di Indonesia merupakan daerah yang termasuk di jalur geosinklinal Lingkar Pasifik dan Geosinklin Tethys. Akitnya Indonesia mempunyai struktur geologi yang cukup rumit.
Sifat dan pelemparan Endapan kenozoikum di Indonesia merupakan cekungan sedimentasi yang terdapat di kawasan Indonesia dapat digolongkan menjadi:
1.      Cekungan epikontinental
2.      Cekungan antar gunung
3.      Miogeosinklin
4.      Eugeosinklin

 Zaman Tersier
Keadaan daerah Indonesia pada permulaan Zaman Tersier, tepatnya pada sub zaman paleogen adalah sebagai berikut:
·          -Kala Eosen
Pada kala ini terjadi genangan laut, dan pada saat ini awal terjadinya cekungan pengendapan tersier
·      -   Kala Oligosen
Apabila Eosen merupakan kala dengan genangan laut, maka Oligosen akan dicirikan oleh adanya susut laut yang di beberapa daerah berhubungan dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan yang terjadi di seluruh dunia.
·        - Kala Miosen
Kala miosen sebagian besar dicirikan oleh adanya genang laut, disamping makin bertambahnya kegiatan volkanisme.
·                                 Miosen Bawah
Selama Miosen Bawah di pulau jawa peristiwa genang laut makin meluas dan di tempat-tempat itulah terdapat pelamparan  endapan kala Miosen Bawah. Hanya sepanjang deretan Pulau Gunung api saja tidak didapatkan endapan Miosen Bawah.
·                                Miosen tengah dan atas
            Genangan laut yang telah mulai sejak kala Miosen Bawah mencapai puncaknya pada kala Miosen tengah. Keadaan tersebut akan mengakibatkan proses sedimentasi di semua cekungan             mengalami peribahan-perubahan yang nyata.
·        - Kala Pliosen
Kala Pliosen dicirikan oleh adanya susut laut. Hal ini menyebabkan makin menyempitnya luas lautan pada kala Pliosen dan terjadilah perluasan daratan di sulawesi, Irian, Jawa timur bagian selatan serta melebarnya luas daratan, sebagai akibat selanjutnya seosinklin yang telah ada pada kala Miosen menjadi sempit.
·       -  Zaman Kwarter
Setelah Zaman Tersier maka disusul dengan Zaman Kwarter yang diawali dengan kala Pleistosen dan berakhir dengan Kala Holosen.


No comments:

Post a Comment

loading...