Sejarah Alam Semesta Perspektif Sains
Sains abad 20 menyimpulkan
bahwa alam semesta dimulai dari suatu ledakan besar dan mengembang.Saintis
menyebut ledakan ini sebagai bigbang dan pengembangan alam semesta
sebagai expansion of the universe.
Ledakan
besar (Bigbang)
Pada
dasarnya teori ini diturunkan dari perhitungan rumit khususnya perhitungan
matematika dan fisika tingkat tinggi dan pengamatan gerak bintang berbilang
puluhan tahun. Boleh dibilang teori bigbang adalah penemuan sains terbesar abab
20.
Saat
ini, hampir semua saintis yakin alam semesta dimulai dari suatu ledakan besar
(disebut big bang) temperatur tinggi, para ahli teori telah menyimpulkan keadaan
alam semesta pada 10-43 detik (satu per 10 pangkat minus 43)
setelah bigbang. Sebelum waktu ini, semua gaya-gaya fundamental –grafitasi,
elektromagnetik, dan gaya kuat/lemah nuklir – menyatu, tapi ahli fisika belum
mengembangkan suatu teori yang dapat menjelaskan kondisi pada 0 – 10-43 detik.
Selama detik pertama alam
semesta, proton-proton, neutron-neutron dan elektron-elektron – berbentuk
blok-blok atom – terbentuk saat photon-photon bertabrakan dan mengubah enersi
menjadi masa, dan ketiga gaya terbagi menjadi masing-masing identity.
Temperatur alam semesta menjadi dingin pada saat itu, mulai dari 1032 (10
pangkat 32) derajat menjadi 10 milyar derajat. Setelah 3 menit terjadi big bang
temperatur turun sebesar 1 milyar derajat, proton dan neutron bergabung menjadi
inti beberapa elemen berat, dan paling mungkin adalah helium (Helium adalah
unsur utama pembentukan bintang-bintang - sampai sekarang).
Tiga alasan penting
mempercayai teori big bang.
Pertama alam semesta
berkembang.
Kedua diprediksi 25% dari
total masa alam semesta berupa helium yang terbentuk pada beberapa menit
pertama, sejumlah pengamatan mendukung argumen ini.
Ketiga, Akhirnya sekarang diyakini
kondisi saat ini sebagai radiasi latar belakang cosmik.
Teori big bang memprediki adanya bekas radiasi
(remnant radiation), yang saat ini diperkirakan bertemperatur 3 derajat di atas
nol absolut, sebelumnya dengan sangat baik radio-radio astronomi telah
membuktikan hal itu. Suatu ledakan telah mengawali
alam semesta kita, tanda-tanda big bang pertama kali dapat diuji
dengan teori fisika mutakhir.
Alam semesta
mengembang (expansion of the universe)
Alam semesta mengembang pertama kali diketahui dan
dilaporkan oleh astronom Amerika Edwin Hubble (1889 - 1953) berdasarkan
pengamatannya pada bintang kembar cygni 61, melalui teleskop di bumi. Edwin
Hubble menemukan 2 bintang kembar cygni 61 tersebut bergeser saling menjauh,
penemuannya ini dipublikasikannya pada tahun 1929. Bintang kembar cygni 61 berada
di konstelasi sygnus, berjarak 11,4 tahun cahaya dari matahari kita (1 tahun
cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam 1 tahun = 9460730472580,8
kilometer). Gambar di bawah ini memperlihatkan 2 photo bintang kembar cygni 61
berselang 32 tahun pengamatan.
Pergeseran bintang kembar
cygni 61 ini terlihat juga pada 2 photo bintang kembar cygni yang diamati pada
tahun 2000 dan 2005.
Peristiwa seketika saat big bang dimulai, saat ruang
dan waktu tercipta dan semua materi dalam cosmos mulai mengembang. Anda
bisa membayangkan pengembangan alam semesta ini seperti balon yang ditiup.
Selanjutnya belum terbentuk ruang sampai setidaknya
300 ribu tahun setelah big bang, ketika alam semesta mendingin hingga 3 ribu
derajat. Pada temperatur ini, elektron-elektron berkombinasi
dengan inti atom membentuk atom-atom netral.
Dengan tidak adanya elektron-elektron bebas yang
tertinggal mengakibatkan terjadi hamburan photon-photon cahaya, alam semesta
berubah menjadi transparan karena radiasi (cahaya yang kita lihat sekarang
sebenarnya adalah radiasi latar belakang cosmik).
Bintang-bintang dan galaksi-galaksi mulai terbentuk
sekitar 1 milyar tahun setelah big bang, dan kemudian, sederhananya alam
semesta terus berkembang membesar dan mendingain, penciptaan kondisi kondusif
untuk kehidupan.
Usia alam semesta dari mulai
180 milyart tahun hingga terakhir diperbaharui menjadi 13.7 milyard tahun
Sejarah alam semesta Perspektif Qur'an
Alam semesta adalah ciptaan
Allah Swt.
Al-Quran menyatakan bahwa alam
semesta adalah ciptaan (creation) Allah Swt, dari ketiadaan menjadi ada. Alam
semesta tidak terjadi begitu saja seperti yang sudah ada sekarang ini.
[QS
Al-Baqarah.2:117] Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak
(untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:
"Jadilah!" Lalu jadilah ia.
Alam semesta dulunya adalah
satu butir “meteri pejal”.
[QS Al-Anbiyaa’
(21):30] bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Suatu “bunyi trompet” telah
mengawali alam semesta.
[6:73]Dan Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu
Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah
segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak.
Tersirat pada kalimat
"diwaktu sangkakala ditiup" terjadi "bunyi" dan perumpamaan
ini selaras dengan suatu ledakan besar. Ledakan besar (sains=bigbang,
Al-Quran=tiupan/bunyi sangkakala) telah memulai alam semesta kita. Ledakan
”benda pejal” (sains=dark matter, Quran= sesuatu yan padu) telah memulai
terbentuknya langit kita. Allah mencipta langit dan bumi dengan benar
(otomatisasi hukum-hukum alam, ilmu segala sesuatu), Dia mengetahui yang gaib
(atom, enersi,gelombang/sinar tak tampak) dan yang tampak (benda-benda
langit/planet/galaksi, sinar tampak).
Langit ditinggikan tanpa
tiang.
[QS
Qaaf (50):6] Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas
mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikitpun
[Quran,
Surah Ar-Rald (13):2] Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa
tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas
'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu
yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Perumpamaan "langit ditinggikan tanpa
tiang" selaras dengan temuan sains abad 20 yaitu alam semesta
mengembang (expansion of the universe), sejak terjadi bigbang
hingga saat ini.
Teori bigbang dan expansion of the universe sebagai temuan sains terbesar abad 20 ternyata telah diisyaratkan dalam Al-quran sejak 1400 tahun yang lalu. Bagaimana mungkin seorang nabi (muhammad Saw) yang buta huruf bisa merumuskan sejarah alam semesta ini hanya dalam kalimat pendek dalam Al-quran?. Temuan sains telah membuktikan bahwa Al-quran benar-benar firman Allah Swt.
No comments:
Post a Comment