Sunday, May 20, 2018

Teori Evolusi Lengkap Charles Darwin dan Sebelum Darwin



                                                         Sumber Gambar : hinkingsidewayspodcast.com

2.1.1                    Pendapat Evolusi Sebelum Darwin

a.      Anaximander (600 - 546 SM)
Merupakan pelopor ajaran descendensi. Ajarannya menyatakan bahwa kosmos ini mungkin terbentuk dari kekacauan (chaes). Kehidupan timbul dari zat mati. Makhluk yang tinggi tingkatannya timbul dari makhluk yang rendah dan sederhana tingkatannya. Sampai abad 17-18 pendapat ini belum mendapat perhatian sebab pada abad ini pikiran sarjana masih dikuasai oleh ajaran injil (kitab Generasi - teori penciptaan).

b.      Carolus Linneaus (1707 - 1778)
Pencipta sistematik tumbuh - tumbuhan dan binatang. Menurut pendapatnya :
1.           Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan di atas bumi oleh satu ciptaan saja.
2.                Mereka menciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang.
3.         Tidak pernah ada tanaman dan binatang yang lain di bumi ini kecuali tanaman dan binatang yang hidup sampai sekarang.

Keberatan kita terhadap teori Penciptaan ini ialah adanya fosil - fosil yang menunjukkan adanya tumbuh - tumbuhan dan hewan kuno di abad - abad yang lalu, yang sekarang telah musnah. Sebagai jawaban dari aliran penciptaan yaitu fosil adalah percobaan penciptaan dari Tuhan yang tidak berhasil.

c.    Cuvier (1723 - 1832)
Ahli ilmu hewan bangsa Perancis yang mengajukan Palaentologi sebagai ilmu tersendiri. Pendapatnya, sisa - sisa yang telah membatu itu adalah sisa dari binatang yang telah mati di jaman dahulu. Setelah ia mempelajari perubahan lapisan bumi ia mengemukakan teori catalysma, yaitu “tiap periode dari sejarah bumi itu mungkin selalu berakhir dengan suatu bencana yaitu semacam kiamat yang diceriterakan dalam Injil. Bencana ini memusnahkan atau hampir melenyapkan semua makhluk hidup. Sesudah itu Tuhan mungkin menciptakan kembali tumbuhan dan margasatwa baru”.

Perbedaannya dengan Linneaus adalah Lenneaus mengatakan penciptaan dan kiamat itu berlangsung satu kali. Sedang menurut Cuvier penciptaan dan kiamat itu beruluang - ulang. Dari keanehan tersebarnya binatang di atas bumi Cuvier mengemukakan pula bahwa kemungkinan lenyapnya binatang-binatang itu tidak di semua tempat. Sehingga mungkin binatang yang diciptakan pada periode lampau dari suatu daerah tertentu kemudian pindah menempati daerah baru dari muka bumi ini.

Aristoteles, Lamarck dan John Ray (ahli ilmu hayat Inggris tahun 1700) mengemukakan bahwa semua binatang itu sebenarnya dapat dianggap sebagai suku-suku dari suatu deret naik, dimuali dari binatang bersel satu yang sederhana hingga manusia yang mereka sebut tangga alam atau echollede la nature. Setelah Cuvier memeriksa badan dalam dari macam-macam binatang ia tidak sependapat dengan anggapan tangga dari alam ini, dan membagi dunia binatang menjadi 4 bagian besar yang disebutnya embrachment = cabang.

Yang menurut istilah modern disebut phyllum. Keempat phyllum ini berdiri sendiri-sendiri tidak mempunyai hubungan sama sekali, sedang tiap-tiap binatang mempunyai tempatnya sendiri-sendiri pula dalam salah satu phyllum tadi, yaitu :
1.                  Binatang bertulang (Vertebrata)
2.                  Articulata (binatang berkuku)
3.                  Mollusca (siput - siputan)
4.                  Radiata atau Zoophyta (binatang berkulit keras, cacing parasit dan cumi - cumi).

Pendapat Cuvier itu didukung oleh Carl Ernest Von Baer, seorang ahli embriologi yaitu ilmu yang mempelajari perubahan bentuk dari suatu makhluk sejak dari telur sampai menjadi binatang dewasa. Baik Cuvier maupun Von Baer tetap berpendirian tidak adanya perubahan evolusi berbagai binatang seperti dikemukakan Linneaus.

Bila mereka membeda - bedakan binatang bertingkat tinggi dan binatang bertingkat rendah berbeda karena organisasinya saja antara yang sederhana dan yang sempurna. Bukan karena adanya hubungan kekeluargaan. Ahli yang juga sependapat dengan mereka adalah ahli filsafat Jerman yaitu Geethe, Schelling, Oken dan Carus.

Ajaran mereka sering disebut ajaran tyme atau ajaran morfologi yang ideal. Mereka percaya akan teori penciptaan yang dilaksanakan dengan sekaligus. Faktor-faktor waktu dalam kepercayaan mereka tidak memegang peranan penting. Yang mereka pentingkan bukanlah jadinya tetapi adanya. Teori Cuvier ini ditentang oleh Lyell bahwa kita tidak perlu beranggapan bahwa di jaman dahulu telah terjadi kiamat yang berturut-turut sebab tenaga-tenaga geologi yang sampai sekarang masih bekerja terus seperti erosi, gerakan kulit bumi sendiri, daya gunung berapi dan lain-lain akan merubah struktur kulit bumi serta lapisan -lapisan dan bekerja terus menerus. Yang hasilnya baru dapat dilihat setelah diadakan pemeriksaan yang lama sekali.

2.2  Teori Charles Darwin dan Ajarannya

Menurut T.H. Huxley nenek dari Juliana Huxley, Darwin adalah orang yang pertama yang dapat memberikan bukti yang banyak sekali untuk membenarkan ajaran Descendensi. Dan banyak bukti itu berasal dari berbagai cabang Ilmu Hayat, sehingga hipotesanya tak dapat disangkal lagi.
a.           Berlainan dengan ajaran sebelumnya yang mengemukakan sebab musabab yang tidak terang serta agak menyinggung soal gaib, untuk dapat menerangkan jalannya perubahan jenis binatang, maka Darwin hanya memberikan keterangan yang rational dengan perubahan tertentu karena kemajuan ilmu pengetahuan, terutama di lapangan ilmu genetika sampai sekarang masih memegang peranan penting.
b.             Darwin telah mendorong para penyelidik pengetahuan seluruh dunia bahkan bertahun - tahun setelah dia meninggal dalam lapangan pekerjaan nya, sehingga menghasilkan keterangan yang lebih banyak lagi.
c.            Pekerjaan Darwin berpengaruh bukan saja kepada ilmu hayat tapi juga kepada sarjana di luar ilmu hayat.

Ajaran Darwin

1.  Teori evolusi dari Lamarch adalah benar. Ia berpendapat teorinya “seleksi alam” atau natural         selection dan ia mendasarkan teorinya itu pada 4 point :
a)      Variation axists within a spasies. I Notice a leter of nes Borum pupils.
b)  Over production of affspring (anak keturunan), is caracteristic of organisme, misalnya seekor cacing ascain dapat memprodusir telur seanyak  200.000 tiap hari.
c)   The leers fits of the variants do not survive, nature. A string puppy in a latter (beranak) has a better choice of nature “selecta”, make more fit, wich reproduce, mis Astrong puppy in letter (beranak) has a better choice of reaching mamateinty shan a weah one.
d)   Favourable survival trait (sif of) are in harited lry off spring from their perents (Exp : geberal costitutioneil strengt).

2.  Memperjuangkan diri untuk mempertahankan diri dengan lingkungan nya dapat bertahan terus, sebaliknya yang kurang dapat menyesuaikan diri akan musnah. Dalam hal ini Darwin mandasarkan teori Malthus yang dikemukakan di lapangan ekonomi di masyarakat manusia.

3.  Semua individu, tumbuh - tumbuhan dan binatang itu pada dasarnya agak bervariasi, bahwa variasi - variasi yang paling sesuai dengan lingkungan hidupnya muncul sebagai pemenang dalam strugle for lifenya. Kemudian variasi - variasi itu diwariskan kepada turunanya. Disamping seleksi alam ada pula dasar seleksi kelamin yang juga memegang peranan penting. Binatang - binatang betina akan memilih jenis jantan yang paling kuat, sehingga sifat - sifatnya yang bagus kemudian dapat diwariskan kepada turunannya.

2.3 Bukti - bukti Ajaran Darwin

Bukti - bukti yang langsung dari ajaran Darwin tentu tidak mungkin, karena berhubungan dengan proses sejarah masa lampau. Tetapi ia memberikan pula bukti - bukti tidak langsung berdasarkan berbagai cabang ilmu pengetahuan, yaitu :
a.                  Ilmu Sistimatik
Yaitu ilmu yang ingin menggolongkan makhluk hidup ke dalam suatu sistem yang berikhtiar ringkas mengajukan bahwa jenis binatang sulit sekali dipisah - pisahkan dari jenis yang lain dan dari berbagai varietas yang diketemukan pada jenis - jenis. Jenis - jenis bisa dipandang sebagai variasi yang telah konstan, sedang variasi harus dipandang sebagai jenis yang masih sedang mengalami perkembangan.

b.                  Ilmu Paleontologi
Yaitu yang mempelajari fosil - fosil. Dari fosil - fosil itu menunjukan bahwa ada binatang dan tumbuhan yang lain yang dahulu pernah hidup, yang sekarang telah musnah. Jika binatang yang telah musnah ini di bagikan ke dalam golongan-golongan makhluk yang sederhana dan yang lebih sempurna tingkatanya, berdasarkan bentuk badanya, teryata pembagian ini cocok dengan pembagian umur geologis dari lapisan-lapisan tanah yang mengandung fosil tersebut. Binatang yang sederhana di tingkatanya selalu terdapat di lapisan -lapisan tanah yang tertua. Adanya bentuk binatang yang hidup sampai sekarang ini membuktikan adanya keberatan diantara mereka.

Timbulnya jenis - jenis baru dari yang lama itupun kebanyakan dengan mudah direkrontuksikan dengan mempergunakan deretan bentuk antara tersebut. Juga penurunan manusia dari satu jenis binatang yang lain itupun harus merupakan suatu konsekuensi dari ajarannya. Bahwa manusia niscaya dahulu mempunyai nenek moyang yang sama, seperti juga kera, manusia yang masih hidup sampai sekarang dari golongan gorila dan chimpance.
Akan tetapi tidak ada kera manusia seekorpun  yang hidup sampai sekarang, sisa-sisa fosil manusia dan sisa-sisa fosil makhluk hidup yang merupakan bentuk antara manusia dan kera manusia sudah banyak ditemukan, seperti yang ditemukan di Pulau Jawa, Pitecanthropus Erectus.

c.                   Ilmu Anatomi
Menunjukan bahwa alat - alat tubuh yang bentuk dan fungsinya berbeda -beda dapat dipandang sebagai variasi dari suatu rencana dasar yang sama  yang terdapat pada nenek moyang yang sederhana tingkatanya, yang terjadi karena spesialisasi kesatuan jurusan tertentu. Pada kebanyakan dari binatang itu menemukan alat-alat tubuh yang rudimetair, yang mempunyai fungsi sama didalam kehidupanya. Umpamanya pada umbai - umbai cacing (appendic vermiformis) yang terdapat pada unsur kita, yang sampai sekarang belum diketahui fungsinya. Sudah banyak orang modern yang hidup tanpa umbai cacing. Adanya umbai cacing tersebut dapat diterangkan dengan menggunakan teori penurunan, karena pada jenis binatang setengah kera alat itu masih terdapat sebagai bagian dari usus besar yang lebarnya masih sama seperti usus besar itu sendiri.

Contoh lain dari alat rudimentair adalah sebuah lipatan kecil yang terdapat di bagian dalam dari sudut mata (plica semilucarial), yang dipandang sebagai sisa-sisa dari kelopak mata yang ketiga yang masih tampak dengan nyata pada beberapa jenis burung, yang berupa sebuah tulang rawan. Dan sisa dari tulang rawan itu masih sering terdapat pada kera-kera dan manusia, pada orang negro 15% sedangkan pada orang kulit putih hanya tinggal 1%. Pada ikan laut seperti hiu, ikan paus pada dagingnya kadang-kadang ditemukan tulang-tulang yang terlepas di dalam daging, tidak mempunyai hubungan dengan tulang lain, yang merupakan sisa tulang pinggul atau sisa anggota belakang.

Contoh lain yaitu adanya keadaan yang disebut atavisme yaitu terdapatnya (kadang-kadang) suatu sifat pada seekor binatang yang tertentu, yang baginya sendiri tidak biasa, akan tetapi pada binatang lain adalah biasa. Binatang yang akhir ini dianggap sebagai nenek moyang dari binatang pertama tadi. Misalnya seorang bayi yang berekor. Pada orang-orang Jepang perempuan, kadang-kadang mempunyai sifat keperthale (yang menunjukkan berpayudara lebih dari biasa) kira-kira 50%.

d.                  Ilmu Embriologi
Yang mempelajari tentang perkembangan individu mulai dari telur sampai dewasa yang disebut perkembangan ontogeni, menunjukkan bahwa sel telur yang sudah dibuahi dan tingkatan pembagian sel  yang pertama didalam kandungan dari bermacam-macam binatang ternyata banyak persamaanya.  Sifat - sifat itu persamaanya mulai berbeda seolah-olah perkembangan embrio berikutnya demikian pula embrio-embrio dari binatang menyusui dengan manusia dalam tingkatan-tingkatan pertumbuhanya yang permulaan menunjukkan persamaan-persamaan yang banyak sekali dengan binatang - binatang dewasa dari ikan, yang historis kita pandang sebagai binatang berangka pertama.

Pada embrio itu kita dapat melihat celah - celah insang, jantung yang hanya  mempunyai pembuluh darah (pada tempat nadi badan dan nadi paru-paru). Dengan cabang yang menuju ke insang. Pada embrio manusia pertumbuhannya yang lebih lanjut, insang-insang dan pembuluh darah yang menuju keinsang itupun hilang dan diganti dengan paru-paru. Pada embrio manusia itupun kita mendapatkan bakal ekor yang nyata sekali.

Pada berudu, mempunyai ekor dan insang, yang pada tingkatan selanjutnya hilang, insang diganti dengan paru-paru sedangkan ekor diganti dengan kaki. Berdasarkan hal tersebut, Haeckel mengemukakan bahwa ontogeni adalah ulangan dari phylogeny artinya sejarah perkembangan hidup dari individu merupakan sejarah perkembangan yang pendek dari evolusi binatang yang disebutnya, merupakan hukum dasar biogenetis.

2.4 Kelemahan Ajaran Darwin

1. Anggapan Darwin mengenai perubahan binatang bertingkat tinggi yang berasal dari binatang bertingkat rendah tingkatannya. Akan tetapi cara - cara perubahanya itu masih gelap.
2.   Variasi - variasi secara alami ternyata tidak dapat diturunkan dan tidak mungkin merupakan dasar dari perubahan - perubahan yang sangat progresif. Karena berdasarkan ilmu kebakaan variasi itu ada 2 macam yaitu genethype dan phaenetyhpe ini tidak bakal dan tidak diturunkan dan biasanya hasil dari pengaruh. Contoh phaenethype ini misalnya kebiasaan melubangi daun telinga, membungkus kaki, gadis cina disunat, semua tidak bisa diturunkan. Orang - orang negro yang hidupnya sedarah dengan kulit putih seperti di Amerika Serikat kulitnya tetap berbeda.

Apakah teori evolusi bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini kita bandingkan dengan ajaran agama itu sendiri, misalnya :
1.               Kejadian Bumi
Bumi dijadikan dalam waktu 6 hari (Qur’an) dan 7 hari (Injil), dari perkataan ini menunjukkan adanya azas evolusi. Tuhan berfirman : “Al Furqon 59, Al Taubah 3, Al Araf 54, Al Hud 7”. Sebab sehari disisi Tuhan sama denga 1000 tahun atau 50.000 tahun bagi kita sekarang, seperti sabda -Nya pula dalam Al Haji 47 dan Al Ma’arij 4.
2.               Persamaan  mausia denga binatang terdapat didalam surat A-An’am 38.
3.              Tetapi mengenai kejadian mausia Tuhan meneragkan di dalam surat Ar Rachman 14.
Bila kita menafsirkan ayat ini bahwa manusia dibuat dari tanah, secara pikiran evolusi mungkin bisa ditafsirkan, semua kehidupan  termasuk manusia hidup dijadikan dari tanah dan udara. Zat - zat dari tanah, kemudian berupa makanan sehingga meskipun kita makan daging, tumbuhan, tapi hakikatnya kita makan tanah. 

Dan kesimpulan yang kami kemukakan adalah sabagai berikut :
a. Prinsip evolusi tidak bertentangan dengan agama, dan adanya prinsip Tuhan atas kehendak dan ciptaan ijin. Jadi adanya evolusi karena adanya ciptaan Tuhan. Dan adanya fosil itu hasil penciptaan Tuhan. Manusia berbeda dengan binatang karena Tuhan membuat makhluknya disesuaikan dengan keadaan lingkungannya.

b. Mengenai kejadian manusia yang berasal dari sejenis dengan binatang yaitu senenek moyang dengan kera. Saya belum bisa menerima sebab :
1.   Disabdakan oleh Tuhan, jadikan manusia itu dari tanah seperti tembikar. Bila diingat pembuatan tembikar langsung dari tanah.
2.   Darwin sendiri belum dapat menyebutkan bagaimana proses terjadinya itu dengan jelas, dan binatang apa itu, hanya dikirakan saja.
 Mengenai adanya persamaan organisme antara binatang dengan susunan organisme mausia, yang ini juga sesuai dengan ajaran Tuhan di atas. Tapi tidak setiap persamaan, yang satu berasal atau dijadikan dari yang lainya. Jadi hakekat yang sebenarnya hanya Tuhan yang mengetahui.





No comments:

Post a Comment

loading...