A.
PENGANGGURAN DI INDONESIA
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
Keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Jumlah
pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak
didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan
lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan
untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan
lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja,
menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif
untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat
digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
B. MACAM
– MACAM PENGANGGURAN
Bermacam
- macam pengangguran berdasarkan faktor – faktor yang menimbulkanya, dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran Musiman
/ Seasonal Unemployment
Pengangguran
musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam.
3. Pengangguran
Struktual
Pengangguran
struktual adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Contohnya, struktur ekonomi Indonesia pada awalnya adalah cendrung ekenomi
agraris yang menekankan pada sektor pertanian. Namun, secara perlahan Indonesia
berubah menjadi negara industri.
4. Pengangguran yang disengaja (Voluntary Unemployment)
Pengangguran yang disengaja adalah pengangguran terjadi karena
ada pekerjaan yang ditawarkan tetapi orang yang menganggur tidak mau menerima
pekerjaan tersebut dengan upah yang berlaku.
C. DAMPAK
PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar setabil dan dalam keadaan terus meningkat. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal ini akan menghamba pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah diimpikan. Hal ini karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar setabil dan dalam keadaan terus meningkat. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal ini akan menghamba pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah diimpikan. Hal ini karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:
1.Pengangguran
dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dapat dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga, kemakmuran yang
dicapai masyarakatpun lebih rendah.
2.Pengangguran
menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor pajak khususnya pajak
penghasilan akan berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakatpun
akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar masyarakatpun akan
menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan perekonomian
pemerintah akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
3.Pengangguran
tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan pengangguran menyebabkan
daya beli masyarakat berkurang sehinggga permintaan terhadap barang hasil
produksi berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk
melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian,tingkat
investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
4.
Pengangguran menambah beban pengeluaran negara. Bagaimanapun juga setiap
manusia memerlukan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makan. Namun jika
manusia tersebut tidak bekerja dan tidak memiliki pendapatan, mereka tak kan
mampu untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Dan untuk memenuhi kebutuhan mereka
tersebut, pemerintah menyalurkan beras untuk orang miskin (RASKIN), bantuan
tunai langsung (BLT) yang tentunya menambah anggaran negara dan mengurangi
pendapatan negara.
5.
Penganguran akan menimbulkan ketidak stabilan politik. Pengangguran yang tinggi
juga akan menyebabkan ketidakpuasan rakyat sehingga menimbulkan demostrasi,
bahkan huru – hara sehingga keadaan politik menjadi tidak setabil.
Tidak
pada perokonomian saja pengangguran berdampak, namun pengangguran juga
berdampak pada masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan ketidaksetabilan
sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak masyarakat yang
kehilngan pendapatan. Namun, mereka tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup
diri sendiri dan keluarganya, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang memicu terjadinya pencopetan, perampokan,
dan tindak kriminal lainya.
D. PENYEBAB
UMUM TERJADINYA PENGANGGURAN
1. .Faktor Pribadi
a) Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari
kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan
politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem
penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin
menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi
atau undian.
b) Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah
‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak.
c) Faktor rendahnya pendidikan dan
keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah
mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya
pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi
sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang
dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi
pengangguran intelek.
2. faktor sistem sosial
dan ekonomi
a) Ketimpangan antara penawaran tenaga
kerja dan kebutuhan.
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga
kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini
dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi
pengangguran.
b) Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak
kepada rakyat.
Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak
kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru, Menurut Menakertrans, kenaikan
BBM kemarin telah menambah pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan
Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga
mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya pembukaan industri
tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan
mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Salah satu kasus, misalnya, apa yang
menimpa masyarakat Tani Baru di Kalimantan. Tuntutan masyarakat Desa Tani Baru
terhadap PT VICO untuk menghentikan operasi seismiknya tidak mendapat
tanggapan. Penghasilan tambak mereka turun hampir 95 persen akibat pencemaran
yang ditimbulkan PT VICO. Tanah menjadi tidak subur, banyak lubang bekas
pengeboran dan peledakan, serta mengeluarkan gas alam beracun. Akibatnya,
rakyat di sana menjadi orang-orang miskin dan penganggguran.
c) Pengembangan sektor ekonomi
non-real.
Dalam sistem ekonomi kapitalis muncul transaksi yang
menjadikan uang sebagai komoditas yang di sebut sektor non-real, seperti bursa
efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi. Sektor ini tumbuh
pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor
real. Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada sektor real ini
mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga menyebabkan turunnya
produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong
kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab utama krisis
ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor
non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu
dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
E. BEBERAPA
PENYEBAB YANG MENYEBABKAN MENJAMURNYA PARA PENGANGGUR DI INDONESIA.
1.
Penduduk
yang relatif banyak
Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia,
tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan
penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran.
2.
Pendidikan
dan keterampilan yang rendah
Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya
memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan
yang bagus. Kalau tidak, jangan harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak.
Bayangkan saja begitu banyaknya lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi
lainnya di tiap tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan
menghiasi dunia pekerjaan.
3.
Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
Sama halnya dengan poin kedua, ketidakterpenuhinya
persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang
bagus hanya akan menambahi jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang
kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar kerja.
4.
Terbatasnya
lapangan kerja yang ada
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan
yang banyak sekali tiap tahunnya sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya
lapangan pekerjaan yang disediakan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya
pengangguran.
5.
Teknologi
yang semakin modern
Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit
dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu
pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan
teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan
dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu
pengerjaan.
6.
Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing)
Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering
menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila
mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun
dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem
pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh
atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek
tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak
perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya
pengangguran
7.
Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan
Biasanya disebabkan antara lain; perusahaan
yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan
dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang
bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur
pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa
ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya
nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya
ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga
negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak
bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan
moral). Sehingga erat sekali hubungan antara penganggursan dengan bagaimana
keadaan perekonomian suatu Negara.
8.
Pemulangan
TKI ke Indonesia
TKI yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di
deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan menambah daftar panjang para
penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat
membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah
devisa Negara.
9. Penyediaan dan
pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah
angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,
bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Tentunya permasalahan ini akan
membawa dampak yang buruk bagi kestabilan perekonomian Negara. Dan
dampak-dampak negative lainnya diantaranya:
a) Timbulnya kemiskinan.
Dengan
menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan.
Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seseorang
dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya dibawah Rp 7.500 perharinya
(berdasarkan standar Indonesia) sementar berdasarkan standar kemiskinan PBB
yaitu pendapatan perharinya di bawah $2 (sekitar Rp 17.400 apabila $1=Rp
8.700).
b) Makin beragamnya tindak pidana criminal.
Seseorang
pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan
untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan
terdesak bisa saja melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet,
jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
c) Bertambahnya jumlah anak
jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya.
Selain
maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau
pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak
segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
d) Terjadinya kekacauan sosial dan politik
seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.
e) Terganggunya kondisi psikis seseorang.
Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan
perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi
masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar.
f) Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat
tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini
terjadi karena pengangguran bisa
Menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat
akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)oleh karena
itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
g) Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional dari sector pajak berkurang.
Hal
ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan
berkutang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
h) Pengangguran tidak menggalakkan
pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan menyebabkan daya
beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap
barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian tidak merangsang
kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri
baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun
tidak akan terpacu.
i)
Siswa
Putus Sekolah
Tidak adanya biaya untuk membayar uang sekolah membuat orang tua anak – anak
terpaksa memberhentikan sekolah anaknya, dan mengharuskan mereka untuk bekerja
agar mendapat uang untuk makan dan kebutuhan lainnya.
Pengangguran
dapat dihambat pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
a) Memperluas dan membuka lapangan
pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan memberdayakan sektor informal
padat karya, home industry.
b) Menciptakan pengusaha-pengusaha baru.
Diharapkan dengan demikian para lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak
hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja, namun lebih baik apabila mereka
membuat usaha-usaha yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga dengan demikian
membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa
kita lihat akhir-akhir ini, sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang
sukses melakukan kegiatan usaha.
c) Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan
keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
d) Segera memindahkan kelebihan tenaga
kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat atau sector ekonomi
yang kekurangan
e) Memberikan informasi yang cepat jika ada
lowongan pekerjaan disektor lain.
f) Mendirikan industri padat karya
g) Mengadakan program transmigrasi
D.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
Pemerintah memberikan
bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan
bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.
Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh
secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok
usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya
pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai
teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN,
BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan
pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil
sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini
akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun
tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin
kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek)
Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan
baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan
keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik
Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu
segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim
investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan
Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan
melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing,
mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan
pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap
tenaga kerja daerah setempat.
Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang
memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan.
Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih
efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara
bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL
Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk
(meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju
pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi
dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan
difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan
dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke
luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat
dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem
pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat
menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian
besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap
menghadapi dunia kerja.
Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian.
Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar
berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan
agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik
dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk
melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan
suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat
menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang
terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan bahwa perekonomian negara
atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Namun tentunya dengan jumlah
pengangguran yang terus membengkak akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi
suatu Negara. Dan hal ini tentunya tidak bisa didiamkan terus menerus, pemerintah
harus tanggap dalam menghadapi masalah perekonomian yang paling kronis ini.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan
masalah-masalah sosial lainnya.
No comments:
Post a Comment