Rangkungan dari buku Katili
BAB 1
PEGANTAR KE ILMU GEOLOGI
Sumber gambar :http://kicaulebah.blogspot.com/2010/03/pengertian-geologi.html
Sumber gambar :http://kicaulebah.blogspot.com/2010/03/pengertian-geologi.html
Gejala geologi dan
manusia premitif
Ilmu
geologi merupakan bagian dari pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu
tentang benda-benda yang terdapat di alam raya. Satu-satunya jalan untuk
mengetahui tentang benda-benda itu adalah dengan penginderaan kita. Dari
pengideraan kita mengumpulkan banyak pertanyaan apakah sebenarnya benda itu,
apakah ia sama dengan apa yang kita lihat
atau apakah dia berada di luar pengamatan kita, bukan termasuk lapangan
ilmu pengetahuan alam, akan tetapi lapangan filsafat. Sedari dulu lutan
makrokosmos dengan gejala-gejalanya yang aneh itu adalah tempat para ahli
filsafat sering melayarkan bahtera pemikiran mereka. Filsafat dan ilmu
pengetahuan alam mulai berkembang, pada waktu manusai itu pertama-tama
memisahkan diri dari nenek moyangnya yang masih liar, dan mulai mengumpulkan
sifat-sifat serta perasaan yang baru.
Yang
sangat penting dari sifat-sifat ini ialah sifat ingin tahu dari rohaniah
manusia darimana lambat-laun filsafat itu berkembang. Sifat kedua yang mulai
dimilikinya pula darimana ilmu pengetahuan itu berasal adalah sifat ingin tahu
praktis. Gempa bumi pada zaman manusia primitif sering dihubungkan dengan
kepercayaan dan tahaayul yang bukan-bukan. Personifikasi gempa bumi dikenal di
daerah pedalaman Afrika bangsa Mozambique menceritakan kepada seseorang anggota
missi Agama Keristen bahwa hal ini disebabkan karena bumi kedinginan dan demam. Bangsa-bangsa Yunani
purba menyalahkan Atlas yang memikul bumi ini di atas bahunya yang menyebabkan
sering timbul gempa bumi.
Tempat Geologi dalam
pengetahuan alam.
Sekarang
kita mengetahui bahwa gempa adalah sebuah gejala geologi yang terjadi karena
pelepasan tenaga-tenaga yang terkumpul didalam bumi. Manusia sekarang tidak
lagi menerangkan suatu kejadian dengan kepercayaan-kepercayaan atau hipotesis
yang samar-samar, akan tetapi
ilmu pengetahuan alam yang mempunyai tugas utama ialah menggambarkan atau
melukiskan sesuatu pengetahuan itu deskriptif berlainan dengan pengetahuan yang
normatif yang mempelajari soal etika, moral,dll.
Geologi
sebagai pengetahuan alam memepelajari segala gejala yang terdapat diatas muka
bumi dan didalam muka bumi. Dalam penyelidikan sebagaimana yang dibentangkan di
atas, memang dengan baik dapat dipergunakan dalam ilmu fisika atau kimia oleh
karena kebenaran dalil-dalil yang kita buat dapat diselidiki di laboratorium.
Dalam geologi cara kerja yang demikian tidak selamanya dapat dipergunakan. Tak
semua gejala geologi dapat kita lakukan prosesnya dalam laboratorium.
Proses-proses geologi berlaku dalam laboratorium universal, ialah alam sendiri.
Sebagai contoh misalnya dapat dikemukakan disini proses terjadinya minjak-bumi.
Faktor yang sangat penting dalam ilmu geologi tidak dapat kita tiru dalam
laboratorium. Pegetahuan geologi itu bukan pengetahuan yang semata-mata eksak
seperti misalnya ilmu fisika.
Geologi sebagai pengetahuan sejarah.
Geologi
merupakan juga pengetahuan sejarah. Marilah kita mengikuti dahulu cara kerja
seorang ahli ilmu purbakala atau archeologi sebelum melihat dari dekat
pekerjaan seorang ahli geologi. Ahli-ahli ilmu purbakala mencoba merekonstruksi
kejadan-kejadian yang telah beribu-ribu tahun lamanya, dengan pertolongan
dokumen-dokumen serta peninggalan-peninggalan nenek moyang kita. Yang harus
dihadapi oleh seorang ahli geologi dalam menyusun kembali sejarah bumi. Disini
ia tidak mengharapkan dokumen-dokumen peninggalan nenek moyangnya, ia pun tidak
mengharapkan galian-galian purba yang ditinggalkan oleh tangan manusia, karena
semua usaha ini belum pernah ada dalam sebagian besar dari sejarah bumi. Dalam
penyelidikan ahli sejarah bumi hanya mempunyai satu buku yaitu buku alam.
Geologi
sebagai ilmu pengetahuan bumi.
Kerak
bumi terdiri dari bermacam-macam batuan yang sangat dibutuhkan dalam industri.
Diantara lapisan-lapisan batuan mengalir ait tanah, bahan yang diperlukan
manusia untuk kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang mempelajari segala
sesuatu yang berkenaan dengan gejala-gejala diatas ini disebut Geologi ( Geo = bumi dan logos = pengertian). Geologi adalah pengetahuan bumi yang
menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi, atau lebih jelas lagi
geologi adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi. Geologi
pun merupakan pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta
makhluk-makhluk yang pernah hidup didalam atau diatas bumi.
Teori malapetaka versus
konsepsi uniformitarisma
Perubahan
sedikit demi sedikit yang kini sedang berlaku dengan sangat lambannya, oleh
ahli-ahli geologi dahulu tidak pernah dihubungkan ataupun dipersamakan dengan
proses-proses alam yang telah berlalu. Teori mengenai proses-prose geologi dahulu
terkenal dengan nama teori malaetaka (teori bencana) yang mencoba menerangkan
gejala-ejala geologi itu dengan perubahan-perubahan yang revolusioner.
Teori
bencana itu mengatakan bahwa sebuah pegunungan tinggi dengan tiba-tiba saja dapat muncul diatas
permukaan bumi. Seorang tokoh pengetahuan alam terkenal pada abad 19 di
Perancis bernama Cuvier yang menulis buku terjemahan tentang bermacam-macam
revolusi, yang terjadi selama perkembangan bumi. Cuvier menerangkan bahwa
binatang-binatang purba atau fosil-fosil itu terhitung jenis atau genera yang
telah musnah dan bahwa dalam dunia hewan sering terjadi perubahan-perubahan
dahsyat yang berhubungan erat dengan perubahan-perubahan yang berlaku dalam
bumi.
Kesimpulan
yang ditarik Cuvier adalah bahwa flora dan fauna dari tiap-tiap zaman itu
berjalan tidak berubah, dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini
musnah. Lama-kelamaan teori malapetaka ini tidak dapat dipertahankan lagi,
karena teori tentang perkembangan evolusi bumi mulai mempunyai bentuk yang
nyata dengan tampilannya. Generelli yang mengemukakan pendapat bahwa: sejarah
bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, akan tetapi apa yang terjadi pada
zaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian pada zaman sekarang.
Hutton (1720-1797) menyumbangkan pendapat pikiran yang sangat penting mengenai
pengertian fundamental pengetahuan bumi dengan mengatakan bahwa: waktu sekrang
adalah kunci dari waktu lalu. Dengan demikian lahirlah konsepsi uniformitarisma
yang mengatakan bahwa segala gejala alam besar yang sekarang, terjadi dengan
jalan yang lambat dan proses yang bersambungan seragam dengan proses-proses
yang kini sedang berlaku.
Jalur-jalur
dari kerak bumi yang kini merupakan palung-palung dan laut-lautan dalam dahulu
adalah rangkaian pegunungan-pegunungan dan sebaliknya pegunungan-pegunungan
yang kini menjulang langit, berjuta tahun yang lalu merupakan daerah yang
menurun. Demikinalah terjadi serba segi formasi geologi yang beraneka warna,
bergantian susunan tebal dan penyebarannya. Dari sifat formasi yang demikian
dapatlah dipelajari dalam keadaan manakah batuan tadi terbentuk dalam laut,
pesisir atau sebagai hasil gunung api.
No comments:
Post a Comment