Thursday, August 23, 2018

Pengantar Ilmu Geologi

Rangkungan dari buku Katili


BAB 1
PEGANTAR KE ILMU GEOLOGI


Sumber gambar :http://kicaulebah.blogspot.com/2010/03/pengertian-geologi.html

Gejala geologi dan manusia premitif
Ilmu geologi merupakan bagian dari pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu tentang benda-benda yang terdapat di alam raya. Satu-satunya jalan untuk mengetahui tentang benda-benda itu adalah dengan penginderaan kita. Dari pengideraan kita mengumpulkan banyak pertanyaan apakah sebenarnya benda itu, apakah ia sama dengan apa yang kita lihat  atau apakah dia berada di luar pengamatan kita, bukan termasuk lapangan ilmu pengetahuan alam, akan tetapi lapangan filsafat. Sedari dulu lutan makrokosmos dengan gejala-gejalanya yang aneh itu adalah tempat para ahli filsafat sering melayarkan bahtera pemikiran mereka. Filsafat dan ilmu pengetahuan alam mulai berkembang, pada waktu manusai itu pertama-tama memisahkan diri dari nenek moyangnya yang masih liar, dan mulai mengumpulkan sifat-sifat serta perasaan yang baru.
Yang sangat penting dari sifat-sifat ini ialah sifat ingin tahu dari rohaniah manusia darimana lambat-laun filsafat itu berkembang. Sifat kedua yang mulai dimilikinya pula darimana ilmu pengetahuan itu berasal adalah sifat ingin tahu praktis. Gempa bumi pada zaman manusia primitif sering dihubungkan dengan kepercayaan dan tahaayul yang bukan-bukan. Personifikasi gempa bumi dikenal di daerah pedalaman Afrika bangsa Mozambique menceritakan kepada seseorang anggota missi Agama Keristen bahwa hal ini disebabkan karena bumi kedinginan dan demam. Bangsa-bangsa Yunani purba menyalahkan Atlas yang memikul bumi ini di atas bahunya yang menyebabkan sering timbul gempa bumi.

Tempat Geologi dalam pengetahuan alam.
Sekarang kita mengetahui bahwa gempa adalah sebuah gejala geologi yang terjadi karena pelepasan tenaga-tenaga yang terkumpul didalam bumi. Manusia sekarang tidak lagi menerangkan suatu kejadian dengan kepercayaan-kepercayaan atau hipotesis yang samar-samar, akan tetapi ilmu pengetahuan alam yang mempunyai tugas utama ialah menggambarkan atau melukiskan sesuatu pengetahuan itu deskriptif berlainan dengan pengetahuan yang normatif yang mempelajari soal etika, moral,dll.
Geologi sebagai pengetahuan alam memepelajari segala gejala yang terdapat diatas muka bumi dan didalam muka bumi. Dalam penyelidikan sebagaimana yang dibentangkan di atas, memang dengan baik dapat dipergunakan dalam ilmu fisika atau kimia oleh karena kebenaran dalil-dalil yang kita buat dapat diselidiki di laboratorium. Dalam geologi cara kerja yang demikian tidak selamanya dapat dipergunakan. Tak semua gejala geologi dapat kita lakukan prosesnya dalam laboratorium. Proses-proses geologi berlaku dalam laboratorium universal, ialah alam sendiri. Sebagai contoh misalnya dapat dikemukakan disini proses terjadinya minjak-bumi. Faktor yang sangat penting dalam ilmu geologi tidak dapat kita tiru dalam laboratorium. Pegetahuan geologi itu bukan pengetahuan yang semata-mata eksak seperti misalnya ilmu fisika.

Geologi sebagai pengetahuan sejarah.
Geologi merupakan juga pengetahuan sejarah. Marilah kita mengikuti dahulu cara kerja seorang ahli ilmu purbakala atau archeologi sebelum melihat dari dekat pekerjaan seorang ahli geologi. Ahli-ahli ilmu purbakala mencoba merekonstruksi kejadan-kejadian yang telah beribu-ribu tahun lamanya, dengan pertolongan dokumen-dokumen serta peninggalan-peninggalan nenek moyang kita. Yang harus dihadapi oleh seorang ahli geologi dalam menyusun kembali sejarah bumi. Disini ia tidak mengharapkan dokumen-dokumen peninggalan nenek moyangnya, ia pun tidak mengharapkan galian-galian purba yang ditinggalkan oleh tangan manusia, karena semua usaha ini belum pernah ada dalam sebagian besar dari sejarah bumi. Dalam penyelidikan ahli sejarah bumi hanya mempunyai satu buku yaitu buku alam.

Geologi sebagai ilmu pengetahuan bumi.
Kerak bumi terdiri dari bermacam-macam batuan yang sangat dibutuhkan dalam industri. Diantara lapisan-lapisan batuan mengalir ait tanah, bahan yang diperlukan manusia untuk kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan gejala-gejala diatas ini disebut Geologi ( Geo = bumi dan logos = pengertian). Geologi adalah pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi, atau lebih jelas lagi geologi adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi. Geologi pun merupakan pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta makhluk-makhluk yang pernah hidup didalam atau diatas bumi.

Teori malapetaka versus konsepsi uniformitarisma
Perubahan sedikit demi sedikit yang kini sedang berlaku dengan sangat lambannya, oleh ahli-ahli geologi dahulu tidak pernah dihubungkan ataupun dipersamakan dengan proses-proses alam yang telah berlalu. Teori mengenai proses-prose geologi dahulu terkenal dengan nama teori malaetaka (teori bencana) yang mencoba menerangkan gejala-ejala geologi itu dengan perubahan-perubahan yang revolusioner.
Teori bencana itu mengatakan bahwa sebuah pegunungan tinggi  dengan tiba-tiba saja dapat muncul diatas permukaan bumi. Seorang tokoh pengetahuan alam terkenal pada abad 19 di Perancis bernama Cuvier yang menulis buku terjemahan tentang bermacam-macam revolusi, yang terjadi selama perkembangan bumi. Cuvier menerangkan bahwa binatang-binatang purba atau fosil-fosil itu terhitung jenis atau genera yang telah musnah dan bahwa dalam dunia hewan sering terjadi perubahan-perubahan dahsyat yang berhubungan erat dengan perubahan-perubahan yang berlaku dalam bumi.
Kesimpulan yang ditarik Cuvier adalah bahwa flora dan fauna dari tiap-tiap zaman itu berjalan tidak berubah, dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah. Lama-kelamaan teori malapetaka ini tidak dapat dipertahankan lagi, karena teori tentang perkembangan evolusi bumi mulai mempunyai bentuk yang nyata dengan tampilannya. Generelli yang mengemukakan pendapat bahwa: sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, akan tetapi apa yang terjadi pada zaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian pada zaman sekarang. Hutton (1720-1797) menyumbangkan pendapat pikiran yang sangat penting mengenai pengertian fundamental pengetahuan bumi dengan mengatakan bahwa: waktu sekrang adalah kunci dari waktu lalu. Dengan demikian lahirlah konsepsi uniformitarisma yang mengatakan bahwa segala gejala alam besar yang sekarang, terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang bersambungan seragam dengan proses-proses yang kini sedang berlaku.
Jalur-jalur dari kerak bumi yang kini merupakan palung-palung dan laut-lautan dalam dahulu adalah rangkaian pegunungan-pegunungan dan sebaliknya pegunungan-pegunungan yang kini menjulang langit, berjuta tahun yang lalu merupakan daerah yang menurun. Demikinalah terjadi serba segi formasi geologi yang beraneka warna, bergantian susunan tebal dan penyebarannya. Dari sifat formasi yang demikian dapatlah dipelajari dalam keadaan manakah batuan tadi terbentuk dalam laut, pesisir atau sebagai hasil gunung api.


No comments:

Post a Comment

loading...