a. Negara Libya
Sejarah nama "Libya" berasal dari bahasa Mesir "Lebu", sebutan bagi orang-orang Berber yang tinggal di sebelah barat Sungai Nil, dan diadopsi oleh bahasa Yunani sebagai "Libya". Pada zaman Yunani kuno, istilah ini memiliki arti yang lebih luas, yang mencakup
seluruh Afrika Utara di sebelah barat Mesir, dan kadang
ditujukan untuk seluruh benua Afrika.
Semula, Libya adalah sebuah kerajaan yang didirikan pada 24 Desember 1951. Raja Idris I bertindak sebagai pemimpin
pemerintahan. Italia merebut Libya dari Kekaisaran Ottoman (Turki) dan menjadikannya wilayah jajahan.
Sebuah negara yang terletak di Afrika Utara dan berbatasan dengan Laut Tengah ini mendapat kemerdekaan setelah Italia menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II
Libya atau Libia berada di wilayah Maghrib Afrika Utara. Libya berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah utara, Mesir di sebelah timur, Sudan di sebelah tenggara, Chad dan Niger di sebelah selatan, serta Aljazair dan Tunisia di sebelah barat.
Dengan wilayah seluas hampir , Libya adalah negara terbesar
keempat di Afrika menurut luas wilayah, dan ke-17 terbesar di dunia. Kota
terbesarnya, Tripoli, adalah rumah bagi 1,7 juta dari 6,4 juta rakyat Libya. Tiga
pembagian wilayah tradisional negara ini adalah Tripolitania, Fezzan dan
Cyrenaica.
1. Profil Negara Libya
·
Nama Negara :
Libya
·
Bentuk Pemerintahan :
Pemerintahan sementara
·
Ibu Kota Negara :
Tripoli
·
Kepala Negara :
Kepala Dewan Transisi Nasional
·
Nama Kepala Negara tahun 2013 : Mustafa Abdul Jalil
·
Kepala Pemerintahan : Pejabat Perdana
Menteri
·
Nama Kepala Pemerintahan tahun 2013 : Abdel Rahim al-Kib
·
·
Lagu Kebangsaan :
Libya, Libya, Libya
·
Mata Uang : Dinar
·
Hari Kemerdekaan : 10 Februari 1947
·
Letak Astronomis : 32°52′LU 13°11′BT
·
Letak Geografis :
Terdiri atas tiga zone, pertama daerah Lautan Tengah, padang pasir dan bagian yang berupa padang pasir.
·
Bahasa Nasional :
Bahasa Arab
·
Agama Nasional :
Agama Islam
·
Wilayah Pemerintahan :
Fezzan, Tripolitania, dan Cyrenaica
·
Bendera
·
Bentang Alam /Kondisi Fisiografis : Dataran tinggi yang berbukit-bukit, berada disekitar
ketinggian 200 – 600 meter
·
Titik tertinggi Negara itu :
Bīkkū Bīttī
·
Titik terendah : Jabal Takūt
·
Gunung – gunung terkenal :
Gunung Sabriyāl, al ‘Uwaynāt.
·
Danau – danau terkenal :
Danau Oasis
·
Nama – nama sungai terkenal :
Sungai Danube
·
Kota – kota penting / terkenal : Damaskus, Tripoli
·
Jumlah penduduk tahun 2013 : 10.348.276
·
Angka pertumbuhan penduduk :
1,12% per tahun
·
Usia Harapan Hidup : 77.26 tahun
·
Suku Bangsa : Suku asli barbar, turki dan Albania, Italy
·
Kebudayaan terkenal : Cyrene, Ptolemais dan Apollonia
·
Sumber Daya Alam : Gandum, tembakau dan zaitun
·
Tokoh – tokoh Nasionalnya : Idris, Muammar al-Gaddafi, Mustafa,
Abdul Jalil
·
Pendapatan perkapita / GNP : $40.873 ( tahun 2010 )
Sejarah
Penghuni pertama Libya adalah suku Berber. Pada abad ke -7
SM , Fenisia menjajah bagian timur Libya, yang disebut Cyrenaica, dan Yunani
menjajah bagian barat, disebut Tripolitania . Tripolitania adalah untuk waktu
di bawah kontrol Kartago . Ini menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi dari 46 SM
ke AD 436, setelah itu dipecat oleh Vandal . Cyrenaica milik Kekaisaran Romawi
dari abad ke-1 SM sampai penurunan , setelah itu diserbu oleh pasukan Arab di
642 . Dimulai pada abad ke-16, baik Tripolitania dan Cyrenaica nominal menjadi
bagian dari Kekaisaran Ottoman .
Tripolitania adalah salah satu pionir untuk bajak laut
Barbary yang menyerbu kapal dagang Mediterania atau mengharuskan mereka untuk
membayar upeti. Pada tahun 1801, pasha dari Tripoli menaikkan harga upeti, yang
menyebabkan perang Tripolitan dengan Amerika Serikat . Ketika perjanjian
perdamaian ditandatangani pada tanggal 4 Juni 1805, kapal-kapal AS tidak lagi harus
membayar upeti ke Tripoli. Setelah
pecahnya permusuhan antara Italia dan Turki pada tahun 1911, tentara Italia
menduduki Tripoli. Libya terus melawan Italia sampai 1914, saat Italia
menguasai sebagian besar tanah. Italia secara resmi bersatu Tripolitania dan
Cyrenaica pada tahun 1934 sebagai koloni Libya.
Libya merupakan tempat banyak pertempuran gurun selama
Perang Dunia II . Setelah jatuhnya Tripoli pada 23 Januari 1943 , itu datang di
bawah pemerintahan Sekutu . Pada tahun 1949 , PBB sebagai bahwa Libya harus
menjadi mandiri , dan pada tahun 1951 menjadi Inggris Libya . Minyak ditemukan
di negara miskin pada tahun 1958 dan akhirnya mengubah ekonominya.
1. Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Libya mengandalkan
sektor pertanian sebagai tonggak perekonomiannya, sehingga pemerintah lebih
memperhatikan pembangunan proyek irigasi dan pengolahan tanah, seperti yang
terdapat di Kafra dan Tawurgha. Hasil penting dari sektor ini ialah jelai
(makanan rakyat), kurma, zaitun dan buah-buahan peras.
Baru pada tahun 1959 untuk pertama kali
minyak ditemukan di Cyrenaica dan tahun 1961 Libya sudah mulai mengekspor
minyak. Penemuan minyak ini telah membawa perubahan besar terhadap perkembangan
perekonomian Libya. Komposisi etnis penduduk Libya mencerminkan migrasi
orang-orang Arab dari timur ke Afrika utara antara abad ke-11 dan abad ke-16.
Kedatangan beberapa gelombang penyerbu -termasuk Yunani, Romawi dan orang-orang
Islam Timur Tengah- menyebabkan penduduk asli suku Berber melarikan diri ke
selatan dan barat, dengan mengambil bukit-bukit di Tripolitania atau oase-oase
di Gurun Sahara sebagai tempat perlindungan.
Kemudian orang-orang Arab datang sebagai
penguasa, sehingga sekitar 97 persen penduduk Libya adalah orang-orang Islam
yang berbahasa Arab. Sebagian besar penduduk Libya (kira-kira 95 persen)
mendiami daerah pantai dan 50 persen dari mereka di Tripolitania. Kota-kota
penting antara lain adalah Tripoli, Bengazi dan El-Beida. Salah satu Masjid di
Tripoli Sedikit sekali yang diketahui tentang negeri ini sebelum kedatangan
orang Berber, yang mungkin berasal dari sebelah timur Laut Tengah sekitar 4.000
tahun yang lalu. Kemudian sekitar tahun 800 SM. pelaut-pelaut Fenisia
mendirikan pos-pos perdagangan di pantai Libya, tetapi baru pada awal abad ke-5
mereka menetap di sana.
Pada tahun 1911 Italia menduduki wilayah
Turki di Afrika utara, dan setelah Perjanjian Lausanne (1923) Italia
mempersatukan daerah ini menjadi negara Libya. Kemudian pada tahun 1942 negeri
ini diduduki oleh Inggris dan Perancis, dan setelah Perang Dunia II berada di
bawah perwalian PBB. Libya memperoleh kemerdekaan pada tahun 1951 di bawah pemerintahan
Raja Muhammad Idris, pemimpin kelompok Sanusiyah militan yang kemudian
didongkel dari kekuasannya oleh gerakan revolusioner rakyat di bawah pimpinan
Kol. Muammar Khadaffi pada tanggal 1 September 1969.
Sebuah majalah PBB menyebutkan Libya ini sebagai sebuah
negara: the will is strong, but purse is weak (kemauan ada, akan tetapi
tenaga kurang). Hal ini adalah disebabkan karena negara ini termasuk sebuah
negara yang termiskin di dunia. Dalam perhitungan tahun 1952, rata-rata
penduduk Libya berpenghasilan $35 saja setahun. Yang merupakan barang
perniagaan mereka adalah korma, minyak palem, buah jeruk, almond, tembakau,
anggur, dan kayu fig. Selain daripada itu ada pula perniagaan rumput yang dinamakan
esparto. Hasil-hasil industri adalah
mereupakan tikar, permadani, kulit, barang-barang kain yang disulam dengan
benang emas dan perak.
Dalam tahun 1952 Amerika serikat memberikan bantuan uang sejumlah $ 10.000.000 dalam rangka Point Four dari rencana AS untuk membiayai pemerintah Libya. Untuk itu, Libya menyerahkan lapangan terbang di Wheelus kepada Amerika Serikat. Selama PD II, di Libya beredar mata uang ketentaraan Inggeris. Dalam tahun 1952, mata uang itu telah diganti. Libya sekarang mempunyai poundsterling, yang harganya 100 piaster, kira-kira sama-sama $2,80 AS. Selain daripada mata uang Libya, beredar pula mata uang Jenih, kepunyaan Mesir dan mata uang Franc kepunyaaan Aljazair.
a. Potensi Sumber
Daya Alam dan Budaya Negara Libya
Libya dikenal sebagai negara dengan kemampuan berkembangnya
yang cukup besar, hal ini tentunya didukung oleh sumber daya alam dan
perkembangan ekonominya yang dimulai dengan kerja sama dengan beberapa negara
maju lainnya semisal, dengan Prancis, kepala negara Libya Muammar Khadafi dan
pemerintah Prancis menandatangani kontrak kerja sama ekonomi
senilai sepuluh miliar dolar pada tahun 2007 untuk mengembangkan
ekonominya.
Selain itu, dari segi sumber daya alam, Libya dikenal
sebagai negara dengan potensi minyak yang besar, di area 47, area yang
ditemukan pada penilitian kemarin memperkirakan naik sebesar 36 persen atau
sekitar 2,15 miliar barel, jumlah kotor sumber daya yang sudah diketemukan tapi
belum dapat dikomersilkan dan sumber daya prospektif (belum ditemukan) di area
47 sebagai estimasi yaitu minyak dan gas mentah dengan estimasi rendah
masing-masing mencapai 157,5 juta barel dan 139,1 juta barel. Serta estimasi
terbaik masing-masing sebanyak 962,4 juta barel dan 822,8 juta barel.
Sebagai negara penghasil minyak terbesar di benua Afrika.
Banyaknya kandungan minyak tidak dibarengi dengan sumber daya manusia (SDM)
yang memadai. Oleh karena itu didatangkanlah tim ahli dari luar negeri untuk
melakukan pekerjaan. Dengan penjualan minyak yang terus meningkat membuat
pendapatan per kapita cukup tinggi yaitu sekitar 8.640 dolar tahun 1980 dan
terus mengalami kenaikan. Selain migas sector pertanian menyerap tenaga kerja
sekitar 5%.
Kawasan utara Libya banyak menghasilkan gandum, tembakau dan
zaitun. Pemerintah Libya mengembangkan teknik pertanian dengan cara hidroponik.
Petani mendapatkan benih,pupuk dan alat pertanian yang disediakan oleh
pemerintah Libya. Sektor pertanian adalah
tonggak perekonomiannya, sehingga pemerintah lebih memperhatikan pembangunan
proyek irigasi dan pengolahan tanah, seperti yang terdapat di Kafra dan
Tawurgha. Hasil penting dari sektor ini ialah jelai (makanan rakyat), kurma,
zaitun dan buah-buahan peras. Selain
itu sector peternakan libya juga menjadi pekerjaan penduduk terutama dikawasan
timur laut Libya. Sapi dari Inggris diimpor untuk memperbaiki kualitas sapi
local. Impor Negara Libya mencakup kebutuhan makanan, bahan mentah, kebutuhan
sehari-hari, dan perlengkapan alat perang. Komoditas dagang tersebut diperoleh
dari Negara Italia, Jerman, dan Inggris.
Abad pertama tahun masehi Libya menjadi daerah jajahan
Negara Roma. Atas kekuasannya itulah kota Tripolania diubah menjadi sebuah kota
yang penting yang banyak menghasilkan pohon zaitun. Perkembangan yang pesat
tersebut dipimpin oleh kaisar Septimus Severus. Islam masuk ke Libya tatkala
agama Kristen mengalami kemunduran. Pada awal masuknya Islam berkembang
didaerah Cyrenaica. Pada abad ke-16 Turki Ottoman menaklukan beberapa wilayah
Libya yaitu Fezzan,Cyrenaica,dan Tripolitania. Ketika Perang Dunia II Libya
dikuasai oleh Italia dengan membinasakan lebih dari 150.000 korban. Tahun 1951
kolonel Muhammad Al Qadhafi melakukan kudeta militer. Kemenangan kudeta
tersebut menjadikan Qadhafi sebagai presiden Libya. Presiden Amerika
"Reagan" menuduh Libya sebagai dalang terorisme internasional
sehingga menembak jatuh dua pesawat Libya di teluk Sidra tahun 1981. ketegangan
terus berlanjut yang akhirnya juga membunuh putra presiden Qadhafi.
b.
Sejarah perkembangan pertanian
Menurut sejarahnya, pertanian di Libya berbanding terbalik
dengan perkembangan industri minyak buminya. Pada tahun 1958, sektor pertanian
merupakan 26% dari produk domestik bruto (PDB) negara.
Walaupun produksi pertanian bruto secara relatif terus-menerus tetap,
meningkatnya pemasukan dari sektor minyak bumi menyebabkan menurunnya
persentase pertanian dalam pendapatan nasional. Pertanian merupakan 9%
dari PDB pada tahun 1962, 2% tahun 1978, 3,5% tahun 1984, serta 5,6% tahun
1997. Pada tahun 1977, perhitungan bahan pangan impor bernilai 37 kali lipat
lebih tinggi daripada tahun 1958. Namun, dana yang dihasilkan dari sektor
minyak bumi sebagian besar digunakan untuk impor bahan pangan tersebut. Dana
dari hasil industri minyak bumi memungkinkan adanya lapangan pekerjaan di kota,
menyebabkan peningkatan pada migrasi dari pedesaan. Pada tahun 1961-1963,
pemerintah meminjam dana untuk membeli lahan dari pemukim Italia,
mendorong masyarakat perkotaan untuk membeli lahan untuk rekreasi ketimbang
pertanian.
Walaupun pertanian merupakan sektor ekonomi yang terbesar
kedua di Libya, negara ini banyak menggantungkan kebutuhan pangannya pada impor. Kondisi iklim dan
tanah yang sangat tidak subur membatasi hasil pertanian yang bisa diproduksi.
Hanya 25% kebutuhan pangan yang dapat dicukupi oleh produksi dalam negeri.
Namun, peningkatan dalam pendapatan masyarakat dan jumlah populasi kian
menaikkan tingkat kebutuhan pangan. Karena curah hujan yang rendah, proyek pertanian
seperti Oasis Kufra bergantung kepada
sumber-sumber air dalam tanah. Sumber air utama bagi pertanian Libya adalah Sungai Buatan Raya (GMMR), namun telah ada
perkembangan investasi terhadap penelitian untuk proyek desalinisasi demi
mencukupi permintaan yang terus meningkat. Proyek dan kebijakan pertanian di
Libya diawasi oleh seorang Inspektur Jenderal; tidak ada Kementerian Pertanian
di negara ini.
c.
Pertanian sejak 1962
Jebel Akhdar merupakan wilayah paling basah di Libya. Curah
hujan tahunan berkisar antara 400 dan 600 milimeter. Sejak tahun 1962, pertanian menerima
perhatian yang lebih. Pemerintah mulai menyediakan dana stimulus bagi para tuan
tanah yang telah meniggalkan tanahnya untuk mendukung penggunaan lahan yang
produktif serta menginisiasi kebijakan upah pertanian. Pertanian merupakan
fokus utama dalam perencanaan pembangunan tahun 1981-1985, memprioritaskan
alokasi dana untuk proyek GMMR yang didesain untuk mengalirkan air dair akuifer
di Sarir dan Kufra. Pada tahun 1981, Bank Pertanian Libya
menyediakan kredit pertanian yang totalnya berjumlah 10.000 pinjaman dengan
rata-rata masing-masing sekitar 1.500 Dinar.
Hal ini dapat menjelaskan mengapa banyak masyarakat Libya
(hampir 20% dari angkatan kerja tahun 1984)
berada pada sektor pertanian. Pada tahun 1997, hanya sekitar 17% angkatan kerja
yang berada pada sektor pertanian. Pada tahun 1984, Libya mengimpor lebih dari 2 juta ton biji-bijian dan padi-padian (meningkat dari 612.000 ton pada
tahun 1974). Juga pada tahun 1984, nilai produksi pangan rata-rata per kapita
menunjukkan penurunan 6% dari tahun 1974 hingga 1976. Selama era 1980-an,
sekitar 70% kebutuhan pangan Libya merupakan impor. Pada tahun 1998, produksi
biji-bijian dan padi-padian adalah sebesar 207.000 ton yang hanya memenuhi 15%
dari kebutuhan nasional
2. Demografi Wilayah Libya
Libya merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit
berada disekitar ketinggian 200 – 600 meter. Akan tetapi di Libya terdapat
gurun yang luas yaitu gurun sahara. Negara ini tidak banyak mempunyai aliran
sungai. Hal ini dimungkinkan karena adanya gurun tersebut. Untuk kebutuhan air
dalam kehidupan air sehari – hari penduduk mengandalkan sumber mata air
artesis. Penyediaan sumber air tersebut hanya bias mencukupi sampai 60 % dari
total kebutuhan penduduk Libya. Untuk kekuranganya dilakukan dengan penyaringan
air danau bawah tanah didaerah Al Kufrah. Selain itu Libya memiliki Iklim
kering. Suhu rata-rata di sana berkisar 11 derajat celcius. Pada saat siang
hari Libya mengalami udara yang sangat panas.
3.
Iklim
Daerah ini adalah sebuah daerah yang berhawa setengah panas, dan teramsuk salahs euah negara yang tidak mempunyai sungai. Hukan jarang sekali turun. Karena itu tumbuh-tumbuhan kurang baik dan tidak subur. Sekali lima tahun terjadi panen yang baik, karena pada masa itu hujan agak banyak turunya. Di sini ditanam orang gandung, palem, jerik, dan lain-lain. di antara hewan dan burugn-burung terdapat gajah, kuda, sapi, biri-biri, kambing, dan burung ostrich.
4.
Agama dan Kebudayaan Libya
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Negara Libya dihuni sebagian besar
warga Negara muslim, hampir 97 % lebih adalah warga Negara muslim. Sebenarnya
memiliki kemiripan dengan Indonesia, dimana Indonesia juga merupakan salah satu
Negara dengan jumlah warga muslimnya yang paling banyak mendominasi.
Perbedaannya, jika Libya memang pada awal adalah Negara islam, sedangkan
Indonesia adalah Negara demokratis dengan jumlah warga muslim terbesar diantara
Negara lainnya.
Daerah kebudayaan afrika utara, dimana posisi
Libya berada, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang sepanjang sejarah telah
mengalami nasib sejarah yang kurang lebih sama , sehingga walaupun asalnya
beraneka warga, tetapi pada dasarnya menampakkan keseragaman. Kebudayaan petani
pedesaan dari ras Kaukasoid yang disebut Barber dan pada umumnya beragama
islam. Kebudayaan rakyat petani pedesaan juga mendapat pengaruh besar dari
kebudayaan peterakan orang Arab Badui yang secara secara besar-besaran masuk
berimigrasi memasuki Afrika Utara pada abad ke 11 dan ke !2 dan yang sampai
sekarang masih hidup mengembara dari peternakan kambing dan unta di berbagai
daerah dinegara Afrika Utara.
Sembulan puluh tiga persen dari seluruh pendudul Libya
memeluk agama Islam. Yang lainnya kira-kira 44.000 jiwa orang Italia yang pada
umumnya beragama Kristen, dan 33.000 bangsa Yahudi penganut Taurat, Agama yang
dibawa Nabi Musa. Bekas
runtuhan-runtuhan purbakala di Cyrenaica yang merupakan Cyrene, Ptolemais dan
Apollonia adalah menjadi sendi dari kbudayaan Libya purbakala. Barang-barang
purbakala ini sangat menarik perhatian ahli-ahli purbakala, dan sekarang masih
tetap dalam penyeledikan mereka yang seksama.
Kira-kira 70 mil dari Ibukota Tripoli terdapat pula
bekas-bekas purbakala yang penting yaitu Leptis Magna dekat Khems. Di sini
terdapat sebuah lengkungan persegi empat yang dalam zaman purbakala didirikan
oleh Kaisar Romawi Servus. Dalam penggalian oleh ahli-ahli purbakala dalam
tahun 1931-1932, dijumpai pula sebuah pasar orang Romawi di Leptis Magna. Semua peninggalan purbakala ini,
pada hakikatnya tidak berpengaruh lagi dalam kebudayaan rakyat Libya.
Kebudayaan mereka sekarang bercorak Islam.
a.
Festival
Beragam festival yang ada di Libya diantaranya Nalut Festival seperti namanya,
didirikan untuk menghidupkan kembali dan mempromosikan budaya lokal, tradisi,
industri dan seni sebagai bagian dari warisan sakral Libya. Nalut Spring
Festival biasanya diadakan di akhir Maret (29 Maret), dan berlangsung selama 3
hari. Festival ini dimulai dengan pencahayaan api dan upacara pembukaan,
diikuti dengan parade sekolah lokal dan kelompok rakyat, sebelum pemain
berbagai menghibur para tamu dengan musik tradisional dan tari di malam hari.
Selain itu di Libya terdapat festival
Awessu, Festival Ghat, dan lain-lain.
b.
Kuliner Khas
Banyak Makanan khas di Negara Libya salah satunya adalah Bazeen yaitu Gundukan adonan kaku yang terbuat dari barley dan tertutup dan dikelilingi disajikan dengan saus tomat dengan daging berbasis (biasanya domba), kentang dan kadang-kadang telur. Lalu ada Rishtat Kis-Cas adalah hidangan besar dari pasta mie seperti berserabut ditutupi dengan saus bawang berbasis tradisional (juga dikenal sebagai "Busla") dengan daging (biasanya domba). Kemudioan ada Usban adalah masakan tradisional Libya usus domba boneka yang dilayani baik sendiri atau biasanya dengan beras. Isian terdiri dari banyak bahan termasuk beras, daging dan beberapa sayuran. Ada banyak jenis minuman Libya termasuk: Gahwa Arbiya (Arab Kopi), Shahee Akhdar (Green Tea), Shahee Ahmer (Teh Merah), Shahee Bil-Lowz (Teh dengan Almond).
c.
Tari-tarian
Menari merupakan seni terkenal di Libya. Suatu bentuk menari
populer adalah "Haggallah"
di mana peran penari wanita sangat penting. Gaya menari dilakukan selama
acara-acara khusus, terutama pada malam upacara pernikahan. Kinerja tarian
kiasan terorganisasi adalah terpuji dan ini sebagian besar pertunjukan diadakan
di kota-kota tertentu di negeri ini. Sebuah kelompok bernama Al Waha funduq
melakukan semua pertunjukan lokal di Ghadames
d. Pakaian Adat
d. Pakaian Adat
Pakaian adat di Libya beragam. Laki-laki mengenakan kemeja katun Libya pada celana panjang longgar dan menutupi diri dengan jubah. Mereka juga memakai topi, datar yg tdk bertepi. Libya perempuan mengenakan jubah panjang penuh. Sebagian besar penduduk Libya yang tinggal di kota ini berubah menuju gaya barat dalam berpakaian. Beberapa pria yang lebih tua dan perempuan terus afiliasi mereka untuk pakaian tradisional, khususnya selama festival dan perayaan. Hal ini sangat umum untuk melihat anggota keluarga yang sama berpakaian tradisional dan dalam gaya Eropa. Gadis kota Libya memakai kostum cerah barat berwarna sementara anak laki-laki mengenakan celana jins dan kemeja. Meskipun banyak resor gaya Eropa, kebanyakan wanita melanjutkan tradisi Islam dengan menutupi wajah mereka.
e. Bangunan Bersejarah
Di negara Libya terdapat banyak situs romawi dan yunani kuno diantaranya kuil Zeus, kuil Apollo, teater lepnis magna. Selain itu di Libya terdapat Masjid Gurgi dan Museum Jamahiriya
Daftar
Referensi
http://pustakaruwa.wordpress.com/2009/10/11/libya-dan-hegemoni-negara-maju/
https://www.google.com/search?q=libia&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#q=kondisi+alam+negara+libya&rls=org.mozilla:en-US:official
http://muzainiyeh---fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-59294-MBP%20Timur%20Tengah-%20%20%20%20%20Problema%20Libya%20Pasca%20Khadafi.html
Internasional Islamic Call College – Tripoli
Libya
Catatan: Gambar diperoleh dari berbagai
sumber internet.
http://hidayatullah.com
http://www.dw.de/libya-negara-terkaya-afrika/a-14853680
http://id.shvoong.com/humanities/history/2220739-negara-libya/#ixzz2x2gwoaoL
Profil lengkap negara Libya
ReplyDelete